Tanpa Baku Tembak, Tim Khusus Bima Sakti TNI Bikin OPM Tobat dan Serahkan 4 Senjata Secara Sukarela

VIVA Militer: Tim khusus Yonif 132 Bima Sakti dan senjata milik OPM.
Sumber :
  • Yonif 132/Bima Sakti

VIVA – Tim khusus Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Papua Nugini, Batalyon Infanteri 132/Bima Sakti telah berhasil membuat simpatisan Kelompok Separatis Teroris (KST) TPNPB-OPM Papua bertobat dan menyerahkan senjata-senjata mereka.

TNI Berduka... Di Hadapan Kolonel Bayu, Nyonya Indri Sujud Menangis Peluk Makam Letnan Imam

Bahkan enggak tanggung-tanggung, simpatisan TPNPB-OPM menyerahkan empat pucuk senjata berikut munisi yang selama ini digunakan untuk melancarkan gangguan keamanan terhadap masyarakat dan aparat keamanan.

Berdaasrkan siaran resmi Satgas Yonif 132/Bima Sakti yang diterima VIVA Militer, Kamis 29 Juni 2023, simpatisan OPM menyerahkan senjata secara bergantian kepada tim khusus Bima Sakti.

Mirip Punya Rusia, Drone Bunuh Diri Iran Keliaran dalam Operasi Nabi Besar

Penyerahan senjata api jenis Mouser beserta munisi oleh simpatisan kelompok TPNPB-OPM tersebut dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada akhir bulan Mei 2023, pada awal dan akhir bulan Juni 2023.

Simpatisan KST yang bertobat itu adalah mereka yang biasa beroperasi menebar teror di sekitar perbatasan RI-PNG, mulai dari Kampung Mosso, Distrik Muara Tami dan Bendungan Tami, Kecamatan Muara Tami, Jayapura.

KSAL Muhammad Ali Kunjungi Industri Pertahanan Strategis China, Ada Apa?

Yang hebatnya dari peristiwa ini adalah, para simpatisan TPNPB-OPM menyerahkan senjata mereka tanpa ada paksaan. Mereka menyerahkan senjata kepada tim khusus Yonis 132/Bima Sakti secara sukarela.

VIVA Militer: Tim khusus Yonif 132 Bima Sakti dan senjata milik OPM.

Photo :
  • Yonif 132/Bima Sakti

Menurut Komandan Satgas Pamtas Yonif 132/Bima Sakti, Letnan Kolonel inf Ahmad Fauzi, simpatisan OPM tergerak hatinya untuk bertobat setelah tim khusus yang dipimpin Wakil Komandan Pasukan Bima Sakti, Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa berhasil menyentuh hati mereka dengan berbagai pembinaan teritorial yang humanis.

Tim khusus ini dibentuk atas perintah Letkol Inf Ahmad Fauzi, kemudian Mayor Inf Zukfikar bersama prajurit-prajurit TNI pilihan dan didukung Kapten Inf Putra Kurnia Zendrato dan Serka Faisal Harahap bergerak turun ke masyarakat melakukan komunikasi sosial.

Enggak cuma itu saja, tim khusus ini juga bergerak membantu mengatasi kesulitan masyarakat Papua, dengan berbagai program sosial dan kemanusiaan.

Seperti penyediaan air bersih, merenovasi rumah-rumah masyarakat yang sudah tak layak huni, merehabilitasi fasilitas keagamaan, memberikan bantuan kebutuhan pokok, memberikan bantuan perlengkapan belajar untuk anak-anak dan kegiatan lainnya.

"Dengan kerja keras, pengorbanan, ketulusan dan keikhlasan, kami senantiasa berupaya memberikan solusi yang terbaik untuk mengatasi setiap dinamika permasalahan yang terjadi di masyarakat," kata Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa.

Selain itu, tim khusus yang dipimpin putra dari aktor senior, Deddy Mizwar itu juga bergerak menjaga keamanan sehingga gangguan di perbatasan dapat ditangkal dan masyarakat bisa hidup dan beraktivitas tanpa dilanda ketakutan.

Semua gerakan tim khusus Bima Sakti lah yang akhirnya secara tak terduga menyentuh hati, nurani dan pikiran masyarakat sehingga simpatisan TPNPB-OPM akhirnya sadar akan kesalahannnya dan memutuskan untuk menyerahkan senjata api milik mereka.

"Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat di perbatasan Papua," kata Komandan Satgas Pamtas Yonif 132/Bima Sakti, Letkol Inf Ahmad Fauzi.

Untuk diketahui, Yonif 132/Bima Sakti merupakan batalyon tempur andalan Komando Daerah Militer (Kodam) I Bukit Barisan. Pasukan tempur TNI Angkatan Darat ini sudah delapan bulan bertugas menjaga kedaulatan RI di pedalaman Papua.

Baca: Haru, Prajurit TNI dari Batalyon Elite Kodam Tanjungpura Meninggal Dunia Kecelakaan Lalu Lintas

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya