Pasca-Jatuh, Operasional Pesawat Tempur EMB-314 Super Tucano Dihentikan Sementara

Pesawat Super Tucano di Pangkalan TNI Angkata Udara Abdulrachman Saleh di Malang, Jawa Timur, pada Senin, 29 Februari 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/D.A. Pitaloka

Jakarta – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI R. Agung Sasongkojati mengatakan, pasca-insiden dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano jatuh di Pasuruan kemarin, Skadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang menghentikan sementara operasional pesawat latih tempur Super Tucano milik TNI AU.

Diteror Genosida Gaza, Mayor Mann Cabut dari Badan Intelijen Amerika

Kadispenau mengungkapkan, penghentian sementara atau grounded pesawat latih tempur Super Tucano itu dilakukan sampai proses investigasi kecelakaan maut yang menyebabkan empat Perwira Menengah (Pamen) TNI AU gugur selesai dilakukan.

"Kedepannya pesawat Super Tucano ini sementara tidak akan diterbangkan sampai tim investigasi mendapatkan data awal apakah ada kesalahan teknis," kata Kadispenau Marsma TNI Agung Sasongkojati saat menggelar konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jum'at sore, 17 November 2023.

Mengenal Sosok Jenderal Bintang 5 yang Hanya Ada Tiga di Indonesia

Perwira Tinggi (Pati) TNI AU yang dibesarkan di Korps Penerbang itu menegaskan, setelah tim investigasi yang telah dibentuk oleh TNI Angkatan Udara dapat memastikan penyebab jatuhnya dua pesawat EMB-314 Super Tucano dengan Tail Number TT-3111 dan TT-3103, maka operasional pesawat latih tempur buatan Brazil itu dapat diaktifkan kembali.

"Karena pesawat Super Tucano ini kesiapannya cukup tinggi. Pesawat ini cukup baik dirawat, suku cadangnya cukup baik, sehingga tidak ada masalah pesawat Super Tucano ini," kata Marsma Agung.

KSAL Muhammad Ali: Idealnya Kita Punya 12 Kapal Selam untuk Jaga Wilayah Perairan Indonesia

Pesawat Tempur Super Tucano Tiba di Jakarta

Photo :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

"Pesawat ini sangat handal, sangat mumpuni, dan andalan kita di setiap misi," tambahnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, dirinya sudah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait di Skadron Udara 21, termasuk dengan empat awak dua pesawat Super Tucano lainnya yang berhasil mendarat dengan selamat setelah melakukan latihan membentuk formasi diudara bersama dua pesawat Super Tucano TT-3111 dan TT-3103 yang mengalami kecelakaan tersebut.

"Saya dapat pastikan bahwa kondisi dua pesawat Super Tucano yang mengalami accident kemarin dalam kondisi layak terbang," tegasnya.

Untuk diketahui, Pesawat EMB-314 Super Tucano milik Skadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang ini merupakan pesawat latih lanjut yang berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat anti-perang gerilya. 

Pesawat ini merupakan produksi Embraer Brazil bermesin Pratt & Whitney Canada PT6A-68C turboprop dengan kecepatan maksimum 590 km/h dan ketinggian 35.000 ft dan sanggup menahan gaya gravitasi maksimum hingga +7g dan -3.5g.

TNI AU memiliki 15 unit pesawat EMB-314 Super Tucano yang dioperasikan di Skadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang sejak tahun 2012 lalu.

Sementara, dua Pesawat EMB-314 Super Tucano TT-3103 mulai memperkuat Skadron Udara 21 pada tanggal 2 Februari 2012, sedangkan TT-3111 pada 23 November 2015. 

Dengan demikian, kedua pesawat nahas ini dalam kondisi yang layak terbang dan usia pakai yang relatif muda yakni 11 tahun dan 8 tahun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya