Resmi Jadi KSAD, Jenderal Maruli Akan Lebih Gencarkan Program Air Bersih untuk Rakyat

VIVA Militer: KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak bersama Panglima TNI
Sumber :
  • Istimewa/Viva Militer

Jakarta – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan, dirinya akan terus melanjutkan beberapa program prioritas TNI Angkatan Darat yang selama ini telah dijalankan oleh Kepala Staf Angkatan Darat sebelumnya. Salah satunya adalah program air bersih untuk rakyat.

Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) itu menegaskan, program air bersih untuk rakyat yang selama ini telah digencarkan oleh TNI AD adalah salah satu usulan dirinya yang pernah disampaikan kepada Kasad sebelumnya, yaitu Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman ketika dirinya masih menjabat Pangkostrad

Karena melihat dari kebutuhan masyarakat akan air bersih, lanjut Jenderal Maruli, KSAD Jenderal Dudung pun ketika itu mengamini usulannya itu, dan akhirnya program air bersih untuk rakyat menjadi salah satu program prioritas TNI AD untuk membantu kesulitan rakyat, khususnya di daerah-daerah yang masih kekurangan air bersih.

Masuk Jebakan, Tentara Israel Ditembak Mati Sniper Hamas di Gaza Utara

Saat ini, lanjut Jenderal Maruli, sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) yang baru, dia akan mengusulkan kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto agar program Air Bersih untuk rakyat ini bisa menjadi program Mabes TNI, sehingga semua TNI tiga Matra dapat menjadikan program air bersih untuk rakyat itu menjadi prioritas bersama.

"Tadi yang pertama tentang air tadi, itu kan saya waktu Pangkostrad saya sarankan ke Angkatan Darat, (sehingga) menjadi masif. Sekarang kita sudah mulai akan sarankan bahwa ini supaya jadi program juga dari Mabes TNI. Sehingga itu akan lebih masif lagi, program-programnya penambahan yang tadi disampaikan ada stunting, dan lain sebagainya itu. Saya yakin kegiatan kita akan lebih besar lagi dengan beliau (Panglima TNI) nanti," kata Jenderal TNI Maruli Simanjuntak usai upacara Sertijab KSAD di Mabesad, Jakarta Pusat, Jum'at, 1 Desember 2023.

Gara-gara Rumah Dinas Bagus Ini,Pasukan Tengkorak Kostrad Diganjar 5 Miliar Sama Jenderal TNI Maruli

Dalam kesempatan yang sama, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyambut baik usulan program air bersih untuk rakyat dari Jenderal TNI Maruli Simanjuntak tersebut. 

Jenderal Agus mengakui, bahwa kebutuhan air bersih saat ini masih menjadi persoalan besar di beberapa daerah. Bahkan, lanjut Jenderal Agus, dirinya mengetahui betul bagaimana Jenderal Maruli menjalankan program air bersih untuk masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) ketika Maruli masih menjabat Pangdam IX/Udayana beberapa tahun lalu.

"(Program air bersih) kita akan lanjutkan terus karena ada beberapa wilayah memang, kalau Pak Maruli bilang berdirinya dunia ini baru sekarang, dia ada air seperti di daerah NTT dan sebagainya," ujar Panglima TNI.

"Kita akan lanjutkan terus dengan program- program kita selain air, stunting, kita akan bantu kalau terkait, kita ada programnya memang, operasi teritorial di bidang itu," tambahnya.

Untuk diketahui, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak didapuk sebagai "Bapak Air Indonesia" atas jasanya membangun 825 titik air bersih untuk masyarakat yang mengalami kesulitan air di sejumlah daerah di seluruh Indonesia.

Bahkan, mantan Danpaspampres itu baru saja mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Insan Indonesia yang membantu Pengadaan Air Bersih Terbanyak Kepada Masyarakat secara Berkelanjutan.

Piagam Rekor MURI tersebut diberikan langsung oleh pendiri sekaligus Ketua MURI Jaya Suparna kepada Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak Makostrad, Senin, 20 November 2023.

Untuk diketahui pula, sampai saat ini TNI AD telah berhasil membangun 825 titik air yang meliputi 489 titik pompa hidram, 289 titik sumur bor, dan 47 titik gravitasi air. 

Program tersebut sudah dapat memberikan akses air bersih kepada masyarakat penerima manfaat sebanyak 191.857 KK atau 562.602 jiwa dari Aceh sampai Merauke, dan sudah dapat mengairi lahan pertanian/perkebunan seluas 21.983 hektar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya