Jenderal TNI Maruli Ungkap Fakta Serius Ancaman Pertahanan Indonesia

VIVA Militer: Jenderal TNI Maruli Simanjuntak
Sumber :

VIVA – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak akhirnya mengungkap sebuah fakta tentang masalah yang lebih kritis yang bisa saja mengancam pertahanan NKRI.

Kapal Perang TNI Angkut Seribuan Prajurit Tempur ke Papua, Ada Pasukan Elite Para Raider Kostrad

Menurut Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, ancaman terhadap pertahanan negera saat ini sebenarnya bukan dari ancaman militer negara luar. Tapi ancamannya adalah datang dari kebutuhan pangan.

"Seperti yang sering didengungkan oleh Menteri Pertahanan bahwa kebutuhan pangan kita jauh lebih kritis dari ancaman militer kita," kata mantan Panglima Kostrad dikutip VIVA Militer dalam perbincangan pada progam One on One.

Momen Panglima Koopsudnas Jajal Jet Tempur Rafale Buatan Prancis Menembus Cakrawala Langit Jakarta

VIVA Militer: Jenderal TNI Maruli Simanjuntak

Photo :

Jenderal TNI Maruli menuturkan, sejauh ini bahkan sudah sejak lama, TNI Angkatan Darat khususnya memang telah berkonsentrasi untuk mengatasi masalah ancaman kebutuhan pangan yang kritis.

Didampingi Kepala Staf Angkatan, Panglima TNI Pimpin Sidang Pantukhir Pusat Taruna Akmil TNI 2024

Upaya yang telah dilakukan TNI sejauh ini membuka lahan-lahan pertanian yang baru bersama dengan Kementerian Pertanian dan masyarakat.

Nah masalah pangan ini tidak bisa dianggap sebelah mata, sebab jika kebutuhan pangan telah tercukupi maka akan berpengaruh sekali pada situasi pertahanan Indonesia.

"Kita gak mungkin bisa bikin alutsista pertahanan sendiri untuk bertahan dengan wilayah yang seluas ini. Karena itulah konsep pertahanan perlawanan rakyat semesta menjadi pilihan," kata Jenderal TNI Maruli.

Hanya saya konsep pertahanan dengan perlawanan rakyat semesta tidak bisa berjalan dengan baik jika tidak ada pangan yang tersebit akibat terjadinya krisis pangan.

"kita harus kuat dengan masyarakat dan kalau kita mau kuat dengan masyarakat, ya harus ada pangannya, masyarakat juga harus siap menerima kita untuk pertempuram berlarut," kata Jenderal TNI Maruli.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya