Jangan Kaget, Segini Harga Pertalite Jika Tidak Disubsidi

BBM jenis Pertalite.
Sumber :
  • ANTARA/Muhammad Adimaja

VIVA Otomotif – Pertalite akhir-akhir ini sedang menjadi perbincangan publik, hal tersebut karena Pertamina mengimbau agar pembeli Pertalite harus mendaftarkan diri dulu.

Top Trending: Kesalahan Fatal Petugas SPBU Picu Amarah Pengguna LCGC Hingga Mabuk di Tengah Sawah

Hal tersebut maksudnya agar pembatasan pembelian bensin bersubdisi, seperti Pertalite dan Solar subisidi bisa tepat sasaran. Apalagi harga Pertalite yang sesungguhnya ternyata lebih mahal dari yang dijual di SPBU saat ini, harga bisa lebih murah karena dapat subsidi dari pemerintah. 

Risikonya ketika harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan, maka imbasnya harga BBM pun akan ikut naik. Biasanya supaya tidak timbul gejolak di masyarakat, Pertamina tidak menaikkan harga BBM begitu besar, sehingga subsidi dari pemerintah untuk harga BBM bersubsidi semakin besar.

Kesalahan Fatal Petugas SPBU Picu Amarah Pengguna LCGC, Minta Pertalite Diisi Pertamax!

Seperti beberapa jenis BBM di Pertamina pun meningkat harganya. Pertamax Turbo misalnya, semula dijual Rp14.500 kini Rp16.200 per liter. Dexlite juga harganya naik dari Rp12.950 menjadi Rp15.000 per liter. Juga harga Pertamina Dex juga merangkak dari Rp13.700 menjadi Rp16.500 per liter.

Pertamina lanjutkan program Pertalite seharga Premium di Medan

Photo :
  • VIVA/Putra Nasution (Medan)
Truk Tangki Pertamina Tabrak Motor di Bojonegoro, Satu Keluarga Tewas

Meski begitu, Pertamina masih mempertahankan harga Pertalite, Solar, dan Pertamax. Pertalite dijual Rp7.650 per liter sedangkan Pertamax Rp12.500 per liter.

Sejatinya harga BBM RON 90 setara Pertalite tanpa subsidi di pasaran adalah Rp17.200. Dengan begitu, pemerintah memberikan subsidi Rp9.550 per liter.

Lalu untuk Pertamax, kalau mengikuti harga keekonomian di pasar harusnya dijual Rp17.950 per liter.

Subsidi untuk solar lebih besar lagi. Solar saat ini dijual dengan harga Rp5.150 per liter, padahal harga keekonomiannya Rp18.150 per liter.

"Kami masih menahan dengan harga Rp12.500, karena kami juga pahami kalau Pertamax kami naikkan setinggi ini, maka shifting ke Pertalite akan terjadi dan tentu akan menambah beban negara," ungkap Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam keterangan resminya, dikutip Jumat 15 Juli 2022.

Untuk itu diperlukan pengaturan agar BBM subsidi seperti Pertalite dan Biosolar tidak melebihi kuota yang ditetapkan. Pemerintah tengah menyusun kriteria kendaraan yang bisa mengkonsumsi Pertalite.

Terlebih berdasarkan data Kementerian Keuangan, 40 persen penduduk miskin dan rentan miskin hanya mengkonsumsi 20 persen BBM, tetapi 60 persen teratas mengkonsumsi 80 persen BBM Subsidi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya