Kendaraan Hidrogen Siap Melesat di Ibu Kota Nusantara
- YouTube Investortrust.id
Jakarta, 16 Mei 2024 – Kendaraan hidrogen atau biasa disebut Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) telah menjadi topik hangat dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyak orang yang melihatnya sebagai solusi potensial untuk masalah polusi udara dan emisi gas rumah kaca.
Kendaraan ini menggunakan hidrogen sebagai sumber energi, yang diubah menjadi energi listrik melalui sel bahan bakar. Proses ini menghasilkan air sebagai satu-satunya emisi, menjadikannya pilihan yang jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan bensin atau solar.
FCEV menggunakan sel bahan bakar untuk mengubah hidrogen menjadi energi listrik. Sel bahan bakar terdiri dari dua elektroda yang dipisahkan oleh membran. Hidrogen dialirkan ke satu elektroda, dan oksigen dialirkan ke elektrodalainnya.
Ketika hidrogen dan oksigen bersentuhan dengan membran, mereka bereaksi secara kimiawi untuk menghasilkan listrik, air, dan panas. Listrik ini kemudian digunakan untuk memberi daya pada motor listrik yang menggerakkan roda kendaraan.
Pemerintah berencana menerapkan penggunaan kendaraan berbasis hidrogen, di Ibu Kota Nusantara atau IKN yang berlokasi di Kalimantan Timur. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah, untuk membangun IKN yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Asisten Deputi Pengembangan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Eko Harjanto mengatakan bahwa zero emision vehicle tidak sebatas kendaraan bermotor listrik berbasi baterai saja, namun juga hidrogen.
Beberapa produsen mobil dunia sudah mengembangkan FCEV, salah satunya Toyota Mirai. Teknologi ini disebut lebih coock untuk masa depon,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif di acara diskusi Investortrust Future Forum yang digelar hari ini di Jakarta.
Sebagai informasi, Toyota Mirai adalah mobil FCEV pertama yang diproduksi massal dan dijual secara komersial.Kendaraan ini menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar untuk menghasilkan listrik yang menggerakkan motornya.
Proses reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen di dalam fuel cell menghasilkan listrik dan air sebagai produk sampingan. Dengan kata lain, Mirai benar-benar kendaraan tanpa emisi gas buang.