Premium Dihapus, Pengaruhi Penjualan Toyota?

Logo Toyota.
Sumber :
  • REUTERS/Yuya Shino

VIVA.co.id - Rencana pemerintah menghadirkan bahan bakar minyak (BBM) baru pengganti  premium, pertalite, terus menuai sorotan publik. Sebab, dengan digantinya premium dengan pertalite akan dibarengi kenaikan harga.

Mobil 'Alien' Toyota Siap Hebohkan Pameran GIIAS 2016

Sebelumnya pemerintah memang berencana menggantikan premium yang memiliki Research Octane Number (RON) 88 akan digantikan dengan pertalite yang memiliki RON 90. Rencana ini dikhawatirkan akan berimbas pada sektor lain termasuk pasar otomotif Tanah Air.

Kendati demikian, rencana pemerintah ini tak diambil pusing beberapa perusahaan otomotif nasional, salah satunya PT Toyota Astra Motor (TAM) selaku agen tunggal pemegang merek Toyota.

"Kami belum tahu persis aturan pemerintah detailnya seperti apa. Tapi kami sebagai pengusaha selalu mengikuti dengan kebijakan pemerintah," kata Vice President PT TAM, Suparno Djasmin kepada VIVA.co.id.

Hal serupa juga diungkapkan Widyawati, GM Coorporate Planning and Public Relation PT TAM. Menurut dia, kehadiran BBM pertalite sepertinya tidak akan memengaruhi penjualan Toyota karena penjualan otomotif dipicu faktor ekonomi yang memengaruhi daya beli masyarakat.

Sedangkan soal harga mobil yang akan ikut naik seiring dengan keberadaan pertalite, Widyawati menuturkan bahwa perusahaan otomotif tak akan serta merta ikut menaikkan harga.

Premium Mau Ditarik dari Pasaran, Ini Tahapannya

Hal ini karena ATPM meyakini pemerintah sudah atur. "Kalau harga (mobil) mahal tapi ekonomi bagus ya pasti akan tetep beli," kata Widywati.

Mobil konsep Toyota FCV Plus.

Toyota Pamer Mobil Masa Depan di GIIAS 2016

Toyota FCV Plus tampil dengan desain futuristis.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016