Aspal Bagus Bukan Jaminan Jalan Tidak Mudah Rusak

Jalan rusak atau berlubang berpotensi sebabkan macet parah dan kecelakaan lalu lintas. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Danar Dono

VIVA – Pembangunan infrastruktur jalan di Indonesia sudah berkembang dengan pesat. Salah satu buktinya adalah konstruksi dan proyek pembangunan jalan yang dilakukan di berbagai daerah, termasuk ibu kota negara.

BI Pede Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2024 di Atas 5 Persen, Ini Pendorongnya

Sayangnya, pembangunan itu tidak diikuti dengan peningkatan kualitas. Terbukti, jalanan yang belum lama diaspal sudah kembali rusak.

Direktur Preservasi Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga, Hedy Rahadian mengatakan, ada banyak faktor yang menyebabkan jalan aspal di Jakarta cepat rusak. Yang pertama yaitu masih banyak kendaraan bermotor yang membawa beban berlebih.

Kebut 12 Proyek IKN, Waskita Karya Pastikan 7 Proyek Rampung Semester I-2024

"Beban jalan semakin berat. Walaupun punya batasan beban maksimum, tapi kenyataannya masih banyak kendaraan-kendaraan yang overload," kata Hedy di Kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta.

Kedua, kata dia, dipengaruhi oleh perubahan cuaca. Menurut Hedy, kondisi cuaca saat ini kian ekstrem. Apalagi, sekarang ada siklon tropis yang melanda sejumlah daerah.

Viral Selebgram Tiduran di Jalan Rusak dan Suarakan Pertumbuhan Ekonomi Melambat!

"Faktor ketiga yaitu ada perubahan lanskap. Dulu, jalan itu ada di tengah sawah, air mudah mengalir kiri kanan. Sekarang ada di tengah perumahan, rumahnya lebih tinggi lagi dibanding jalan," ujarnya.

Terakhir, kata dia adalah masalah kualitas campuran aspal tersebut. Bahan yang dibutuhkan untuk membuat jalan mulus adalah agregat dan aspal.

"Aspal sekarang makin canggih, tapi juga membutuhkan alat yang canggih. Alatnya (yang digunakan sekarang) sudah tua, enggak cocok dan butuh pembaruan juga," tuturnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya