Ada Mobil Lain, Avanza Tidak Perlu Kejar Xpander

Toyota Avanza.
Sumber :
  • VIVA/Pius Mali

VIVA – Sudah berusia sekitar 14 tahun, Toyota Avanza masih bertahan di pasar otomotif dalam negeri, khususnya segmen low multi purpose vehicle. Hingga saat ini, pencapaiannya cukup gemilang, yakni meraup penjualan sekitar 6-7 ribu unit per bulan.

Daftar Pilihan Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp 200 Juta

Namun, “wajah” kendaraan yang dijuluki mobil sejuta umat ini belum juga berubah. Terakhir, pabrikan menghadirkan penyegaran pada Avanza sekitar 2015. Tetapi, tak banyak perubahan yang dilakukan Toyota Indonesia.

Menanggapi hal itu, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, perusahaannya sedang memertimbangkan untuk memberi penyegaran terhadap salah satu mobil andalannya itu.

Viral Lagi Xpander Gagal Nanjak, Dipermalukan Toyota Avanza Lawas

"Dalam pengembangan produk, banyak hal yang harus dilihat. Kalau bicara studi, itu konsumen, si pengguna," tutur Soerjo di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Selasa 7 Agustus 2018.

Kabin Grand New Avanza.

Pemilik Avanza Ini Gak Bisa Macam-macam Sama Istrinya

Ia mengklaim, pabrikannya tak khawatir dengan berbagai produk yang bersaing di segmen MPV, seperti Mitsubishi Xpander. Toyota Indonesia juga tak takut disebut ketinggalan dengan perusahaan otomotif lainnya.

"Kami itu bukan berpikir mengeliminasi produk lain, tapi kami berpikir memberikan pilihan untuk konsumen. Karena, yang kami layani itu konsumen," ujarnya.

Ia menjelaskan, salah satu pertimbangan perubahan Avanza juga bukan karena merek lain. Namun, melihat tumbuhnya penjualan pabrikan dengan kehadiran generasi terbaru Toyota Rush.

"Kami melihatnya bukan produsen lain. Kami melihat animo masyarakat terhadap Rush. Dari 1.500 menjadi 3.500 unit. Di awal sempat 4.000-4.500 sebulan. Jadi, itu bisa substitusi 2.000 unit. Sehingga,
kami enggak perlu wah-wahan," kata dia. (ren)

Booth Toyota di IIMS 2024

Penjualan Mobil Nasional April 2024 Kembali Anjlok, Merosot 28,4 Persen

Penjualan mobil nasional masih belum memperlihatkan tren yang positif. Hal ini terlihat dari penjualan mobil di awal kuartal II-2024 alias April 2024 kembali anjlok lagi.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024