Buat Indonesia, Mobil Hybrid Diklaim Lebih Cocok Ketimbang Listrik

Mobil Listrik (hybrid) BMW i8 di Jakarta
Sumber :
  • VIVA/Dhana Kencana

VIVA – Peraturan Presiden soal kendaraan listrik, akan rampung bulan ini. Penasihat Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Profesor Dr Satriyo S Brodjonegoro menyebut, Perpres berlaku untuk kendaraan listrik murni, bukan hybrid.

BYD Minta Maaf Konsumen di Indonesia Belum Terima Unit, Ini Biang Keroknya

Artinya, mobil hybrid yang saat ini dijual oleh sejumlah produsen, tetap dikenakan pajak dan tidak ada insentif. Contohnya Toyota Camry, Toyota Alphard, BMW i8, Nissan X-Trail, Honda CRZ, dan Lexus ES300.

Menanggapi Perpres tersebut, Vice President of Corporate Communication BMW Group Indonesia, Jodie O'tania mengatakan, tidak akan bisa suatu negara menuju kendaraan ramah lingkungan, jika dimulai dari full listrik.

Mengecas Mobil Listrik Nantinya Cuma Butuh Waktu 10 Menit

"Pengalaman BMW  di negara lain, memulai dari full listrik sangat sulit. Yang harus kami yakinkan adalah mindset pelanggan, keuntungannya dan kesiapan infrastruktur. Kalau infrastruktur belum memadai, kendaraan full listrik tidak dipilih," ujarnya di Jakarta, Jumat 8 Februari 2019.

Menurutnya, untuk meyakinkan konsumen untuk menuju kendaraan ramah lingkungan, harus dimulai dari hybrid atau plug in hybrid. Konsumen tidak khawatir jika baterai mobil tiba-tiba habis daya, karena bisa menggunakan mesin berbahan bakar sebagai cadangan.

BMW Cetak Sejarah Baru di Indonesia

"Jika konsumen sudah merasakan kelebihan mobil dengan penggerak listrik, maka mereka bisa memutuskan untuk pindah ke full listrik. Pendekatan BMW adalah, menggunakan pajak berdasarkan emisi. Jadi, berapa emisi yang dipakai untuk sebuah kendaraan, dan itu digunakan sebagai dasar penentuan pajak," tuturnya.

Menurutnya, jika negara sudah menerapkan aturan pajak berdasarkan emisi, maka akan mendorong kesadaran masyarakat untuk menggunakan mobil ramah lingkungan. "Seperti yang dilakukan di Thailand, Malaysia, dan itu bisa menjadi payung dari regulasi kendaraan listrik," kata dia menambahkan. (yns)

BYD

Terpopuler: BYD Minta Maaf ke Konsumen, Mengecas Mobil Listrik Cuma 10 Menit

Berita yang membahas mengenai BYD minta maaf ke konsumen dan mengecas mobil listrik cuma 10 menit, banyak sekali dibaca sehingga menjadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024