Mobil Listrik Baru Buatan UBL dan ITS Siap Ikut Balap Off Road

Mobil listrik Blits, karya Universitas Budi Luhur (UBL) dan ITS
Sumber :
  • VIVA/Jeffry Yanto Sudibyo

VIVA – Akhirnya mobil listrik Blits, karya Universitas Budi Luhur (UBL) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyelesaikan misinya menjelajahi Indonesia dengan total jarak tempuh 3.333 kilometer (km).

BYD Minta Maaf Konsumen di Indonesia Belum Terima Unit, Ini Biang Keroknya

Mobil listrik bergaya off road itu mengawali perjalanan dari Surabaya pada September 2018 dan finish di Sabang pada November 2018. Setelah itu, kembali dikembangkan menjadi Neo Blitz untuk mengikuti kompetisi balap off road.

"Setelah touring, kami kembangkan lagi dan lahirlah Neo Blitz dengan beberapa perubahan, di antaranya perubahan drive train, motor listrik berubah," ujar Sujono, Pusat Studi Mobil Listrik Universitas Budi Luhur di Indonesia International Motor Show (IIMS), Minggu 28 April 2019.

Mengecas Mobil Listrik Nantinya Cuma Butuh Waktu 10 Menit

Dia mengatakan, motor listrik sebelumnya menggunakan tipe BLDC dengan tegangan 250 volt dan power-nya 25 kW. Kemudian, diubah jadi motor series DC yang memiliki tegangan 72 volt, lebih kecil, namun tenaganya mencapai 30 daya kuda.

"Kami assembling baterai, susun ulang disesuaikan dengan kebutuhan penggeraknya, yaitu 1.036 ampere hour (sebelumnya hanya 237 ampere). Dari sisi kemampuan jelajah relatif sama," tuturnya.

BMW Cetak Sejarah Baru di Indonesia

Dia mengatakan, jarak tempuh Neo Blitz bisa mencapai 230-275 km. Sebelumnya, hanya 200-250 km dalam keadaan baterai penuh sampai habis.

Mobil listrik Blits, karya Universitas Budi Luhur (UBL) dan ITS

"Tenaganya akan ditingkatkan lagi sesuai kebutuhan speed rally off road," katanya.

Sujono menjelaskan, biaya yang dikeluarkan untuk membangun mobil listrik tersebut total mencapai Rp1,8-2 miliar. Menurutnya, yang mahal biaya riset dan pengembangannya, dan waktu pembangunannya dari awal sembilan bulan, di generasi baru ini hanya satu setengah bulan.

Sementara pembalap Neo Blits, Julian Johan menyebut, masih butuh perubahan lagi agar mobil listrik tersebut mumpuni mengikuti kompetisi. Ubahan yang akam dilakukan mulai dari sasis, sistem penggerak dari dua roda menjadi empat roda, suspensi dan peningkatan tenaga.

"Karena waktu eksplor Indonesia di rasa cukup dengan penggerak dua roda, kalau speed off road butuh empat roda. Targetnya di akhir tahun, salah satu seri kejurnas speed off road kami sudah bisa ikut sekitar November 2019," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya