- Suzuki mobil
VIVA – Jika menyebut mobil pikap ringan, maka Suzuki Carry menjadi salah satu produk yang dikenal masyarakat. Mobil ini dikenal sebagai kendaraan yang kuat, untuk mengangkut beban di baknya.
Sayangnya, ada saja pemilik yang enggan menggunakan suku cadang orisinal untuk kendaraan tersebut. Padahal, dengan onderdil buatan resmi pabrik, kualitasnya lebih terjamin dibandingkan merek abal-abal.
Direktur kendaraan roda empat PT Suzuki Indomobil Sales, Donny Saputra mengatakan, onderdil mobil Suzuki dianggap mahal, karena banyak versi kw-nya.
"Carry itu dari tahun 1976, kalau bicara onderdil, itu di pasaran sampai grade 8. Mobil lain paling suku cadang orisinal, kw super, dan kw 2," ujarnya kepada VIVA, Jumat 9 Agustus 2019.
Padahal, harga suku cadang orisinal mobil Suzuki sudah disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Banyaknya tersedia kualitas suku cadang non resmi tersebut, membuat pelanggan akhirnya membandingkan harga produk aftermarket dengan yang orisinal.
Sebagai contoh, kata Donny, saringan bensin Carry orisinal Suzuki Rp40 ribuan, kw 1 itu Rp35 ribu, bahkan ada yang harganya Rp5 ribu.
"Padahal, kalau dibandingkan dengan komponen orisinal dari merek kompetitor, kami lebih murah. Cuma ya itu, onderdil merek sebelah cuma kw 1, kami banyak barang non resminya. Maka, konsumen pikir punya kami mahal," tuturnya.
Selain itu, Carry juga dikenal sebagai mobil niaga yang mudah diperbaiki oleh mekanik di luar bengkel resmi. Sehingga, banyak pemilik tidak balik lagi ke bengkel resmi Suzuki.
"Ini juga yang menjadi tantangan bagi kami, bagaimana caranya agar lebih banyak konsumen yang mau balik lagi servis di bengkel resmi," jelasnya. (dhi)
