Digeser SUV, Toyota Masih Pede Jualan Yaris Baru di RI

PT Toyota Astra Motor meluncurkan New Yaris di Indonesia
Sumber :
  • dok. Toyota Astra Motor

VIVA – Jajaran produk kendaraan Toyota yang dipasarkan semakin beragam. Salah satu pilihannya adalah New Yaris, yang kini memiliki penampilan dan fitur berbeda dibandingkan versi sebelumnya.

Ajang JDM Funday Mandalika 2024 Bukan Sekadar Balapan Mobil Jepang

Model baru itu menawarkan bentuk wajah yang lebih kekinian. Perubahan lainnya dilakukan oleh merek Jepang, ada di sektor radius putar yang lebih kecil, serta tersdia pilihan 3 atau 7 kantung udara (airbag) untuk menunjang keselamatan di kabinnya.

Untuk menebus Toyota Yaris baru yang hanya memakai 3 airbag, konsumen perlu menyiapkan dana mulai dari Rp263,4 juta sampai Rp296,4 juta. Sementara versi 7 airbag, dilabeli harga Rp268,4 juta sampai Rp301,4 juta on the road Jakarta.

Mobil Angkot Andalan Masyarakat Ini Segera Berusia Emas

Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy mengatakan, New Yaris sudah mulai diproduksi dan disalurkan ke diler-diler resmi di seluruh Indonesia. Sehingga, model lamanya pun sudah tersisa sedikit saja, dan akan digantikan dengan versi baru.

Baca juga: Resmi Diluncurkan, Harga Yaris Baru Tembus Rp301 Juta

Hyundai Santa Fe Baru Tertangkap Kamera sedang Tes Jalan di Jakarta

"Kalaupun ada yang lama, jumlahnya sedikit sekali, karena kami sudah mulai run out. Mulai bulan ini kami fokus jualan model baru, targetnya bisa 500-an sampai mungkin 600 unit per bulan," ujarnya dalam konfrensi pers online, Selasa 8 September 2020.

Jika melihat penerimaan mobil jenis hatchback di pasar otomotif nasional, Anton mengatakan, memang kini mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. Apalagi saat ini, konsumen banyak yang memilih kendaraan jenis sport utiliy vehicle alias SUV.

"Tahun 2016 hatchback itu kira-kira 19 persen dari total market otomotif nasional. Belakangan ini terganti oleh SUV, jadi di tahun 2019 itu komposisinya 16,1 persen, dan di tahun 2020 sampai Juli itu 15,7 persen. Ini retailsales ya," paparnya.

Anton mengatakan, meski ada pergeseran ke segmen SUV, masih akan tetap ada penggemar mobil 'tanpa buntut' itu. Sebab, secara volume penjualan di pasar otomotif nasional masih berkisar 10 ribuan unit per tahun.

"Kalau lihat market tahun lalu 1 jutaan unit, 16 persen  segmen ini kira-kira 160 ribuan unit setahun. Jika dibagi per bulan, bisa lebih dari 10 ribu unit. Toyota merasa, ini masih jadi yang penting. Tiga segmen besar untuk kendaraan penumpang, MPV, SUV, dan hatchback ini," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya