Ada Diskon PPnBM, Ini Mobil Toyota dan Honda yang Paling Laku

Honda HR-V 2018.
Sumber :
  • Honda

VIVA – Pemerintah resmi mengumumkan kebijakan pajak barang mewah atau PPnBM ditanggung pemerintah, untuk 21 tipe mobil yang dijual secara nasional.

Unit Baru dan Bekasnya Masih Menjadi Incaran, Ini Spesifikasi dan Harga Bekas Vario 160

Relaksasi berlaku mulai awal bulan ini, hingga akhir tahun. Namun, potongan 100 persen hanya berlaku hingga Mei saja, sedangkan Juni sampai Agustus dikenakan 50 persen, dan pada September hingga Desember tarifnya 75 persen.

Adanya diskon ini diharapkan bisa menaikkan minat beli masyarakat kaum menengah ke atas, sehingga bisa mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Mobil Baru Rp105 Jutaan Ini Sudah Bisa Dipesan, Bensinnya 25 Km per Liter

Dari informasi resmi Kementerian Perindustrian, dikutip VIVA Otomotif Minggu 14 Maret 2021, baru dua pekan berjalan pabrikan mobil mengaku sudah melihat adanya kenaikan angka penjualan.

“Dari data 1-8 Maret 2021, untuk Avanza, Sienta, Rush, dan Yaris, Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) naik sekitar 94-155 persen kalau dibandingkan dengan SPK bulan Februari di tanggal yang sama,” ujar Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmy Suwandi.

Jadwal Mobil SIM Keliling Jakarta dan Tangsel Minggu 5 Mei 2024

Sementara itu, satu-satunya model sedan yang masuk dalam daftar relaksasi PPnBM, yakni Toyota Vios penjualannya lebih besar lagi.

“Vios yang mendapatkan diskon hingga Rp65 juta dari insentif ini, penjualannya naik lebih besar lagi karena sebelumnya permintaannya memang tidak banyak,” tuturnya.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Honda mengaku, sejak adanya insentif pajak ini mereka menjual mobil lebih banyak 40-50 persen dari bulan sebelumnya.

“Peningkatan naik lebih dari 60 persen dibanding seminggu pertama bulan Februari lalu, growth tertinggi ada di HR-V 1,5 liter,” ungkap Business Innovation and Sales merangkap Marketing PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy.

Baik Anton maupun Billy mengaku, sampai saat ini mereka memantau ketersediaan stok yang ada pasca adanya kenaikan penjualan.

“Sekarang kami sedang memonitor kondisi stok, karena tidak mudah juga pabrik menambah produksi dalam waktu singkat,” kata Anton.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya