Truk Listrik Ford F-150 Lightning Laris Manis, Ford Tutup Pesanan

Mobil Ford F-150 Lightning
Sumber :
  • Dok: Ford

VIVA – Truk pikap Ford F-150 menjadi primadona di Amerika Serikat, tak heran jika versi listriknya pun laris manis. Ford F-150 Lightning sudah dipesan sebanyak 200 ribu unit, hingga pemesanannya pun ditutup.

Orangtua Anak yang Tabrakkan Mobil di Mall Jadi Konsumen Chery

Seperti melansir dari Motor1, lewat Forum F150Gen14, pemesanan bank akan dibuka pada Januari 2022. Dalam dokumen tersebut disebutkan bahwa pikap listrik F-150 lightning akan mulai diproduksi antara Maret - Juni 2022.

Ini lebih awal dari perkiraan semula pada pertengahan 2022. berdasarkan laporan pabrikan asal Amerika Serikat itu sudha menerima lebih dari 200 ribu unit pesanan untuk F-150 lightning.

SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika

Bahkan, CEO Ford Jim Farley juga mengkonfirmasi sekitar 70 persen pembeli Ford F-150 Lightning sebenarnya adalah pelanggan baru merek Blue Oval. Dia berharap 80 persen pesanan yang diterima akan berubah menjadi angka penjualan yang sebenarnya.

Neta Mulai Rakit Mobil Listrik di Indonesia

Seperti diketahui, Booking untuk Ford F-150 Lightning pun cukup murah yakni, US$ 100, atau sekitar Rp1,4 juta.Ford berencana mengirimkan F-150 Lightning ke pelanggan pada musim semi Juli - September 2022.

Soal spesfikasi, pikap ganda ini dibekali 2 paket baterai yang dipasang di lantai mobil. Baterai jarak standar (SR) bisa membuat mobil ini melaju hingga 230 mil (370 km).

Sementara baterai dengan kemampuan jarak jauh (ER) membuat mobil listrik ini melaju hingga 300 mil (482 km). Sedangkan tenaganya untuk baterai SR bisa 426 dk (318 kilowatt), lalu baterai ER menghasilkan tenaga 563 dk (420 kilowatt).

Bak kendaraan listrik lainnya, Ford F-150 ini juga bisa menjadi genset untuk menghidupkan listrik rumah tangga hingga tiga hari. Mobil hadir dalam beberapa varian, tipe dasar (base), XLT, Lariat, dan Platinum.

Mobil berpenumpang lima orang ini dijual mulai dari USD 39.974 (Rp573,6 juta) untuk versi standar. Versi XLT dihargai USD 52.974 (Rp760 juta), kemudian varian tertinggi Platinum USD 90.000 (Rp1,291 miliar).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya