Pendapatan Honda Menurun Karena Masalah Ini

Booth Honda di IIMS 2022
Sumber :
  • Dok: HPM

VIVA  – Honda Motor Company baru saja menyelesaikan pembukuan pendapatan laba bersih selama setahun terakhir. Perusahaan otomotif asal Jepang itu melaporkan pemasukan kinerja hasil penjualan produksinya terkait kendaraan.

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 344,2 Triliun

Dalam hasil laporan perusahaan, mereka mendapatkan keuntungan sebesar 124,8 miliar Yen atau sekitar Rp14 triliun pada bulan Januari hingga Maret 2022. Namun hasil tersebut mengalami penurunan sebesar 41 persen dari 213,3 miliar Yen atau setara Rp24 triliun dari tahun sebelumnya.

Dikutip VIVA Otomotif dari JapanToday, Senin 16 Mei 2022, faktor terbesar dari penurunan pendapatan perusahaan dikarenakan masalah kekurangan semikonduktor dan kenaikan biaya bahan baku. Hal itu membuat mereka untuk memutar otak dan membuat strategi agar kembali normal.

United Tractors Tebar Dividen hingga Total Rp 8,2 Triliun

Logo Honda

Photo :
  • VIVA/Muhammad Thoifur

Perusahaan berlogo H itu mengatakan sedang memangkas biaya produksinya supaya tidak memakan pengeluaran banyak. Mereka memberitahu kekurangan semikonduktor telah merusak penjualan, meskipun permintaan sedang kuat untuk berbagai model kendaraan.

Bumi Resources Raih Laba Bersih US$67,63 Juta di Kuartal I-2024

"Saya sangat meminta maaf atas masalah yang kami timbulkan bagi para pelanggan yang dengan baik hati mau menunggu mobil kami," ungkap Chief Financial Officer Honda Kohei Takeuchi.

Takeuchi menjelaskan bahwa penjualan unit kendaraannya turun tidak hanya di Negara asalnya tetapi juga di bagian Amerika Serikat hingga seluruh kawasan Asia. Adapun masalah lain yang menjadi pukulan keras perusahaan yaitu wabah virus Covid-19, membuat perusahaan harus lebih bersabar dalam penjualan unit kendaraannya.

Perusahaan yang telah berdiri sejak 1948 itu menambahkan bahwa volatilitas nilai tukar mata uang asing di negaranya tidak membantu terkait penjualannya. Diketahui, saat ini Yen berada pada level terendah terhadap dolar Amerika Serikat. 

"Yen yang murah secara sejarah bekerja sebagai keuntungan bagi eksportir perusahaan dengan meningkatkan nilai pendapatan di luar negeri, tetapi juga meningkatkan biaya untuk komponen dan bahan impor," tambah Takuechi.

Bahkan masalah yang ditimbulkan dari perang Ukraina dan Rusia mengalami dampak pada ekonomi global. Takeuchi memberitahu perang dua negara tersebut juga merugikan penjualan perusahaan, karena Ukraina salah satu negara terbesar pembuat semikonduktor.

Meski begitu, Honda tetap optimis dalam penjualan unit produknya dari berbagai model baik itu kendaraan roda empat maupun roda dua. Untuk sepeda motor di tahun ini, mereka telah berhasil menjual 17 unit motor terutama di Asia, dan mengalami peningkatan sebesar 12,5 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya