Mobil yang Bakal Dibebaskan Beli Pertalite, Avanza dan Xpander?

SPBU Pertamina.
Sumber :
  • Dokumentasi Pertamina.

VIVA Otomotif – Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seperti Pertalite, dan Solar mulai dibatasi untuk masyarakat yang tergolong mampu. Hal tersebut dilakukan PT Pertamina demi menekan beban keuangan negara.

Masa RAFI 2024, Konsumsi Avtur Naik 10%

Badan Pengatur Hilir Minyak Bumi, dan Gas Bumi atau BPH Migas, masih melakukan studi lebih dalam untuk menentukan kategori mobil berdasarkan spesifikasi mesin yang dibolehkan menggunakan Pertalite, dan Solar.

Antrean kendaraan di SPBU.

Photo :
  • Dok: JMRB
Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

Sebelumnya sempat muncul rencana, bahwa mobil dengan kapasitas mesin di atas 2.000cc tidak lagi dibolehkan menggunakan Pertalite. Namun aturan tersebut belum diputuskan oleh BPH Migas, dan masih dikaji.

Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia, Mamit Setiawan sempat mengatakan, masalahnya mobil-mobil baru zaman sekarang kapasitas mesin sebagian besar di bawah 2.000cc, rata-rata hanya 1.500cc, dan 1.000cc turbo.

Ajang JDM Funday Mandalika 2024 Bukan Sekadar Balapan Mobil Jepang

Menurutnya, akan lebih masuk akal jika kategori mobil yang dibolehkan menggunakan Pertalite bukan hanya dari kapasitas mesin, namun tahun produksi. Misalnya untuk lansiran 2012 ke atas disarankan pakai Pertamax.

Artinya jika wacana penggunaan BBM bersubsidi tersebut berdasarkan volume silinder mesin, maka masih cukup bayak kendaraan roda empat yang bisa menggunakannya.

Pertama di kelas mobil Low MPV, atau Multi Purpose Vehicle ada Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Mitsubishi Xpander, Suzuki Ertiga, Honda Mobilio, Wuling Confero S, dan Nissan Livina.

Kemudian segmen Low SUV, atau Sport Utility Vehicle diantaranya Toyota Rush, Daihatsu Terios, Suzuki XL-7, dan Honda BR-V. Untuk versi yang lebih mewah, atau kelas medium SUV ada Honda HR-V, dan Hyundai Creta.

Diketahui semua mobil yang disebutkan tersebut menggendong mesin bensin empat silinder berkapasitas 1.500cc non turbo. Terkecuali All New HR-V untuk varian tertinggi yang jantung pacunya didukung turbo.

Namun volume silinder mobil-mobil tersebut masuk kategori wacana pemerintah yang dibolehkan mengggunakan BBM dengan RON 90.

Belum termasuk di kelas LCGC, atau Low Cost Green Car yang memiliki mesin hanya 1.200cc seperti Toyota Calya, Agya, Daihatsu Sigra, Ayla, dan Honda Brio Satya.

Di luar LCGC ada beberapa mobil SUV kompak dengan mesin 1.000cc turbo, dan 1.200cc non turbo seperti halnya Toyota Raize, Daihatsu Rocky, Nissan Magnite, atau Volkswagen T-Cross.

Sepertinya memang kurang tepat jika aturan pembatasan penggunaan BBM bersubsidi hanya mengacu dari kapasitas mesin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya