- Toyota Astra Motor
VIVA Otomotif – Belum lama ini, Toyota Indonesia resmi meluncurkan generasi terbaru dari mobil Multi Purpose Vehicle andalan mereka yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Kendaraan yang dimaksud adalah Kijang Innova Zenix, yang kini hadir dengan banyak sekali ubahan pada sisi eksterior maupun interior.
Demikian pula dengan jantung pacunya, yang saat ini tersedia dalam varian Hybrid Electric Vehicle. Teknologi itu memungkinkan kendaraan untuk melaju, dengan menggunakan bahan bakar yang lebih sedikit.
Efek yang dihasilkan dari penggunaan mesin hybrid selain lebih hemat bensin, yakni polusi udara yang dihasilkan menjadi berkurang sehingga bisa membantu mengurangi efek rumah kaca.
VIVA Otomotif: Toyota Innova Zenix
- Dok: TAM
Meski demikian, Toyota masih menyediakan Kijang Innova Zenix dengan varian mesin bensin. Baik versi biasa maupun hybrid menggunakan jantung pacu empat silinder dengan kode M20A-FKS, yang memiliki kapasitas 2.000cc.
Awalnya perusahaan otomotif asal Jepang itu memprediksi, bahwa tipe yang lebih banyak diminati pasar dalam negeri adalah mesin bensin. Namun, ternyata yang terjadi justru sebaliknya.
“Bayangan kami, di awal itu 60 persen dari tipe konvensional. Sisanya baru yang hybrid. Tetapi, saat ini malah kebalikannya, benar-benar tidak kami bayangkan,” ujar Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bob Azam di Jakarta, dikutip Kamis 26 Januari 2023.
Dengan adanya perubahan itu, Bob mengaku bahwa TMMIN tidak bisa langsung menyesuaikan produksi dengan tingginya permintaan dari konsumen.
Alasannya, saat ini para pabrikan otomotif masih dilanda masalah yang sama dengan tahun lalu, yaitu terbatasnya komponen semikonduktor yang dibutuhkan setiap kendaraan bermotor keluaran terbaru.
Tampilan mobil Kijang Innova Zenix Hybrid terbaru
- VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur
“Permintaan kendaraan elektrifikasi di negara lain juga meningkat. Banyak negara di dunia seperti Dubai dan Singapura, yang butuh kendaraan emisi rendah. Ini yang menyebabkan komponen elektrik meningkat,” tuturnya.
Bob mengaku, TMMIN terus berupaya supaya pasokan semikonduktor yang mereka butuhkan bisa datang lebih cepat agar unit yang dirakit dapat segera dikirim ke rumah konsumen.
“Kami sedang berjuang, supaya alokasi di Indonesia akan lebih banyak lagi. Kapasitas produksi unit masih cukup, hanya komponennya saja yang kurang,” ungkapnya.
