Nasib Mobil Sport Lotus Menghitung Hari

2014 Lotus Elite
Sumber :
  • Lotus

VIVAnews - Induk perusahaan mobil sport Lotus, Proton, sudah berpindah tangan. Proton Holdings Bhd akhirnya melepas 42,74 persen sahamnya kepada DRB-Hicom, perusahaan yang dikuasai oleh miliarder Malaysia, Syed Mokhtar Al-Bukhary.

Dampak dari penjualan Proton membuat proses penjualan anak usaha Lotus dikhawatirkan tertunda. Meski demikian, keputusan tetap berada di tangan miliarder Malaysia yang baru memiliki Proton.

Kabar tidak jelas soal nasib Lotus ini langsung diklarifikasi Managing Director DRB-Hicom, Mohd Jamil Khamil. Khamil memberikan lampu hijau bagi perusahaan lain yang berminat membeli Lotus.

"Kita perlu duduk bersama dengan manajemen Lotus untuk melihat rencana mereka, sebelum tiba pada keputusan definitif," kata Khamil seperti dilansir Motor Authority.

Tarik ulur penjualan Lotus mengemuka sejak 1996. Sejak saat itu, Lotus tak pernah meraup untung karena kandas oleh rival sejenis. Lotus kalah bersaing dengan lawan prestise lainnya seperti Porsche maupun Ferrari. Bahkan banyak tunggakan yang tidak mampu dibayar Lotus.

Beberapa perusahaan disebut-sebut berminat untuk mengakuisisi Lotus. Perusahaan yang disebut antara lain, produsen mobil terbesar China Shanghai Automotive Industry Corp (SAIC).

Ada pula Genii Capital, salah satu perusahaan tim Lotus-Renault Formula 1. Untuk Genii Capital, pemilik lama Proton sempat mengeluarkan pernyataan penolakannya. Tetapi, dengan kepemilikan baru Proton, diharapkan keputusan itu berubah.

Tidak ada yang tahu nasib Lotus untuk beberapa bulan ke depan. "Tetapi, kami berharap cerita tentang pabrikan mobil sport ini lebih baik dari Saab," kata Khamil.

Seperti diketahui, Saab merupakan pabrikan mobil sport asal Swedia yang sudah dinyatakan bangkrut pada Desember 2011 lalu. Saab didirikan tahun 1937 di Swedia dengan bantuan pemerintah untuk membuat pesawat terbang. (umi)

Nyamannya Naik Gunung Terbersih di Indonesia
Telapak Kaki Nabi Muhammad

Geger Seorang Ulama Pesohor Kritik Nabi Muhammad

Iran tengah dihebohkan setelah seorang ulama, yang sangat pesohor oleh pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, mengeluarkan kritik terhadap Nabi Muhammad, dengan komentar

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024