Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Mobil murah ramah lingkungan atau
Low Cost Green Car
(LCGC), Daihatsu Ayla dan Toyota Agya mulai wira-wiri di jalanan.
Namun di tengah makin banyak populasi kedua mobil itu, para pedagang mobil bekas justru memprediksi akan banyak pengguna mobil murah yang menjual lebih cepat mobil miliknya tersebut.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Sendi Sespri Iriana Jokowi Potensial Jadi Bintang Baru di Peta Persaingan Pilwakot Bogor
Baca Juga :
Inovasi Juga Bisa Tercipta di Bengkel Spesialis
Namun di tengah makin banyak populasi kedua mobil itu, para pedagang mobil bekas justru memprediksi akan banyak pengguna mobil murah yang menjual lebih cepat mobil miliknya tersebut.
"Kami prediksi Agya-Ayla sudah ada di pasar mobil bekas mulai Januari 2014," kata Senior Manager Marketing Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Jakarta Pusat, Herjanto Kosasih saat dihubungi
VIVAnews
, hari ini.
Ia menjelaskan, mobil murah bakal membanjiri pasar mobil bekas lantaran pemiliknya kecewa, terutama mereka yang sebelumnya sudah memiliki mobil.
"Untuk konsumen pertama membeli mobil (first buyer) atau beralih dari motor ke mobil, mungkin biasa saja dan tidak berniat cepat menjualnya kembali. Tapi yang sudah punya mobil, kemudian membeli mobil LCGC banyak kecewa karena di luar ekspetasi. Mereka pasti langsung menjualnya," kata Herjanto.
Dia menambahkan, kehadiran mobil LCGC yang kini hanya tersedia untuk tipe
city car
(lima penumpang) jadi alasan konsumen masih pikir-pikir membelinya.
"Karena modelnya bukan MPV (Multi Purpose Vehicle)--kapasitas muat 7 penumpang. Konsumen kita karakternya butuh mobil yang bisa menampung cukup banyak barang serta penumpang," imbuhnya.
Daripada beli mobil murah, kata dia, konsumen justru memilih mobil bekas yang harga tidak jauh berbeda namun kapasitas mesin serta spek lebih tinggi. (sj)
Halaman Selanjutnya
"Kami prediksi Agya-Ayla sudah ada di pasar mobil bekas mulai Januari 2014," kata Senior Manager Marketing Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Jakarta Pusat, Herjanto Kosasih saat dihubungi
