Preteli Freed, Mobil Keluarga Buat Kelas Menengah

Test drive Freed
Sumber :
  • VIVAnews/Sandy Mahaputra

VIVAnews - Freed menjadi mobil andalan Honda di segmen MPV (Multi Purpose Vehicle) pasar Tanah Air. Penjualan mobil keluarga ini lumayan besar memberikan kontribusi dari semua model yang dimiliki Honda.

Meski menyasar konsumen kelas menengah, mobil itu memiliki tren penjualan yang baik. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Freed terjual 18.131 unit sepanjang Januari-November 2013. Tercatat penjualan terbanyak terjadi pada Mei (3.028 unit) dan Juni (2.196 unit).

Beberapa waktu lalu, VIVAnews mendapatkan kesempatan untuk menjajal mobil tujuh penumpang itu. Unsur kenyaman menjadi kunci utama yang harus dimiliki mobil keluarga seperti Freed. Lantas bisakah Freed memenuhinya?

Mobil berbasis Jazz ini punya tampilan lumayan ciamik di kelasnya. Adapun tipe yang diuji adalah S--seri tengah. Tongkrongan luarnya terlihat mewah dengan rear spoiler, garnish chrome plus velg alloy 15 inci. Namun, minus lampu kabut.

Begitu masuk ke dalam kabin, kesan luas sangat terasa. Bentuk dashboard juga dibuat besar dengan head unit di tengah, kemudian di bawahnya terdapat tombol pengaturan AC dan tuas perseneling di sisi kiri, menyatu dengan dashboard.

Dashboard Freed

Di bagian tengah dan pojok kiri-kanan dashboard juga terdapat tempat menaruh botol minum. Mencerminkan karakter mobil keluarga yang memerlukan tempat untuk menaruh barang bawaan.

Desain speedometer cukup sporty, namun mudah untuk dibaca. Di layar terdapat ECO Lamp --akan menyala jika Anda mengemudi dengan cara efisien alias hemat BBM.

Visibilitas menjadi keunggulan Freed. Luasnya kaca depan dan samping, membuat pengemudi dan seluruh penumpang terasa nyaman.

Tapi, ada satu yang menjadi catatan penting. Video entertaiment yang belum hadir di mobil keluarga Honda ini. Freed hanya menawarkan headunit berkualitas yang mampu menerima beragam input untuk mendengarkan musik.

Honda ingin membuat penumpang di baris kedua dan ketiga makin betah dengan menyematkan AC double blower. Dengan begitu kesejukan cukup merasa ke setiap sudut kabin.

Seakan tak ingin kalah dengan kompetitornya, Honda memberi nilai lebih pada tipe ini agar tetap diminati konsumen Tanah Air.

Penambahan electric sliding door di sisi kiri memberi value baik di kelas ini. Apalagi, meski tidak dilengkapi motor elektrik di sisi kanan, pintu dapat menutup sempurna tanpa perlu dorongan kuat.

Tersedianya arm rest di bangku depan dan baris kedua, kian memberi kenyamanan penggunanya. Hal ini sangat bermanfaat saat perjalanan jauh, lengan kiri pengemudi dapat ditopang dengan baik sehingga diistirahatkan sejenak saat lalu lintas lengang. Pun begitu dengan lengan kanannya yang dapat ditopang via doortrim.

Puas melihat eksterior dan interior, saat menjajal perfoma Freed. Rute yang dipilih Jakarta-Bandung (Tangkuban Perahu).

Respon akselerasi Freed lumayan, meski tidak terlalu responsif di putaran bawah. Tenaganya baru mengisi di putaran tengah menuju atas.

Putri Marino Berani Mesra dengan Nicholas Saputra, Ini Reaksi Tak Terduga Chicco Jerikho!

Tapi, begitu di berada pada RPM atas, tenaganya mulai terasa kewalahan. Namun, perlu diingat ini merupakan mobil MPV, bukan sedan atau SUV, jadi cukup wajar.

Handling mobil ini sangat baik dan stabil. Kemudi setir tidak enteng dan berat. Sehingga tak kesulitan melakukan manuver di kemacetan sekalipun. Efek limbung sama sekali tidak dirasakan meski pedal gas ditekan dan angka speedometer mencapai 110 km/jam.

Test drive Freed

Mobil dengan dimensi panjang 4.215 mm, lebar 1.700 mm, dan tinggi 1.740 mm ini mengandalkan suspensi depan McPherson Strut with Stabilizer dan belakang H-Shape Torsion Beam. Hasilnya, lumayan empuk meski jalan yang dilewati tidak mulus alias berlubang.

Sayangnya, untuk pengereman mobil ini belum mengadopsi sistem ABS dan EDB. Freed hanya dipersenjati Ventilated Disc (depan) dan Drum belakang (belakang). Meski begitu, fungsinya sangat baik begitu melewati jalur curam dan terjal di Lembang, Bandung.

Nilai minus Freed tipe S yakni tidak memiliki sensor parking. Padahal, dengan banderol Rp242,5 juta OTR Jakarta, fitur itu seharusnya sudah tersedia.

Catatan lain, posisi spion Freed sedikit maju ke arah kursi depan, sehingga menyulitkan untuk melihatnya. Otomatis bangku pengemudi harus dimundurkan ke belakang, terutama untuk pengemudi dengan badan agak jangkung.

Freed dibekali mesin 1.5 liter SOHC, 4 silinder segaris, 16 katup i-Vtec, daya maksimum 118 PS pada 6.600 rpm dan torsi puncak 146 Nm di 4.800 rpm. Tenaga itu disalurkan melalui transmisi otomatis 5-percepatan ke roda depan. Dalam pengujian, konsumsi BBM Freed rute kombinasi mencapai 11,2 km/liter.

Dari ulasan di atas (plus-minus), boleh disimpulkan Freed menawarkan kenyamanan sebagai mobil keluarga khususnya dari kalangan kelas menengah. (one)

Pabrik GAC Aion / perakitan mobil

GAC Aion Jual 1 Juta Mobil Listrik dalam Waktu Relatif Singkat

Dalam kurun waktu singkat, perusahaan berhasil menunjukkan dedikasi dan komitmennya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024