- Carbuzz
VIVAnews - Badan keselamatan jalan raya Amerika Serikat yang dikenal dengan nama Insurance Institute of Highway Safety (IIHS) baru saja merilis hasil uji tabrak beberapa mobil kelas minivan buatan terbaru.
Hasilnya tidak terlalu menggembirakan, terutama untuk para pemilik Nissan Quest, Dodge Grand Caravan dan Chrysler Town & Country. Dilansir dari situs New York Times Senin 24 November 2014, ketiga mobil keluarga ini gagal melindungi penumpang saat terjadi tabrakan dari arah depan.
Pengujian dilakukan dengan menjalankan mobil pada kecepatan sekitar 60 kilometer per jam menuju dinding penghalang. Dari uji tabrak ini, struktur rangka ketiga mobil tidak mampu menahan dan menyerap energi kinetik yang timbul sehingga membuat dasbor terdorong ke arah belakang.
Akibatnya kaki penumpang depan terjepit antara dasbor dan kursi. Kaki boneka crash test dummies yang digunakan untuk simulasi ini terjepit sedemikian rupa sehingga apabila hal ini terjadi secara nyata pada manusia, maka kaki penumpang depan akan mengalami retak atau patah di beberapa bagian.
Petugas penyelamat juga hrus memotong rangka kursi dan beberapa bagian dasbor agar kaki bisa dikeluarkan tanpa harus diamputasi. Tim medis IIHS memperkirakan penumpang yang mengalami kecelakaan saat mengendarai salah satu dari mobil ini kemungkinan besar tidak akan bisa berjalan dengan normal lagi selamanya.
Meski demikian, hasil uji tabrak dari sisi lain mencatat hasil yang tidak terlalu parah. Struktur bodi mobil bisa menyerap energi kinetik saat ditabrak dari sisi samping dan belakang, sehingga penumpang terlindungi dengan cukup aman.
Sejak 2012 IIHS telah menguji sebanyak 134 mobil minivan, dimana 30 diantaranya gagal memperoleh nilai sama sekali dan 42 unit dinyatakan sangat aman.
Beberapa model yang diuji adalah sebagai berikut:
Honda Odyssey: Sangat aman
Toyota Sienna: Aman
Mazda 5: Kurang aman
Nissan Quest: Tidak aman
Chrysler Town & Country: Tidak aman
Dodge Grand Caravan: Tidak aman
Baca juga:
PPIU dan Jemaah Umrah Diingatkan tentang Risiko Overstay di Arab Saudi
Penegasan ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 yang mengatur penyelenggaraan ibadah umrah oleh Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).
