Sumber :
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- Untuk memberikan efek kendaraan ramah lingkungan, para pelaku otomotif di Indonesia gencar menyajikan sejumlah produknya dengan teknologi hemat bahan bakar dan tentunya lebih hijau.
Bahkan, menurut anggota asosiasi pabrikan otomotif nasional yang tergabung dalam Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), untuk menghasilkan standar emisi lebih tinggi, bukanlah hal yang sulit bagi para industri otomotif di Tanah Air.
"Mereka (pemerintah) harus menyiapkan sarana dan prasarana," ucapnya.
Dikatakannya, sejauh ini, produsen otomotif di Tanah Air mengaku rugi, lantaran besarnya biaya melakukan riset, agar sesuai dengan penetapan Euro 2 yang dipakai di Indonesia. Hal itu berkaitan dengan kualitas bahan bakar yang tersedia di dalam negeri.
Sementara itu, negara lain, termasuk tetangga seperti Thailand sudah mengadopsi Euro 4, bahkan Singapura sudah Euro 5.
"Kita ini dirugikan, dalam tanda petik, begitu kita bicara bisa tidak membuat mobil di Indonesia dengan Euro 2, mau pingsan mereka (
principal
)," ungkapnya. "Kalau terpaksa Euro 2 kita bisa bikin, tetapi bayar
development cost
, justru jadi kita yang dirugikan," tambah Jongkie. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dikatakannya, sejauh ini, produsen otomotif di Tanah Air mengaku rugi, lantaran besarnya biaya melakukan riset, agar sesuai dengan penetapan Euro 2 yang dipakai di Indonesia. Hal itu berkaitan dengan kualitas bahan bakar yang tersedia di dalam negeri.