Dolar Terus Menguat, Daihatsu Naikkan Harga?

Daihatsu Ayla
Sumber :
  • Dian Tami / VIVA.co.id

VIVA.co.id - Kendati nilai tukar dolar terhadap rupiah sudah melebihi angka Rp14 ribu, namun hal itu tak membuat PT Astra Daihatsu Motor (ADM) gegabah untuk menaikan harga.

Belum Lama Meluncur, Penjualan Calya Sudah Salip Agya

Hal ini diungkapkan langsung Direktur Pemasaran ADM, Amelia Tjandra, saat ditemui di acara Terios 7 Wonders Borneo Wild Adventure, di Maratua, Kalimantan, Senin 21 September 2015.

"Dolar Rp14 ribu lebih itu pasti ada pengaruh. Tapi kita kan ada adjustment, yang dilakukan Daihatsu dalam waktu tiga bulan sekali, dan itu bertahap," kata Amelia.

Pamerkan 23 Mobil Baru di IIMS, Honda Klaim Banjir Pesanan

Mengenai berapa besar kenaikan harga nantinya, kata Amelia, Daihatsu tidak pernah mematok berapa persen yang akan diterapkan.

Amelia menyebutkan, saat ini Daihatsu masih menggunakan harga lama, yang ditetapkan saat dolar masih bertengger di angka Rp11 ribuan.

Daftar Mobil Baru di Bawah Rp100 Juta di IIMS

Selain itu, lanjutnya, Daihatsu sebisa mungkin tidak akan menaikan harga, agar tidak memengaruhi jumlah calon konsumen yang akan menandatangani surat pemesanan kendaraan (SPK).

"Biasanya kita ada studi tentang elastisitas harga. Harga berapa yang kita buat? kita akan buat seperti tidak ada kenaikan, kita buat cara itu," ujarnya.

Menurut wanita yang akrab disapa Amel itu, untuk menaikan harga, Daihatsu tidak akan sama caranya dengan pelaku industri otomotif lain seperti importir umum (IU).

"Kalau (dolar naik), IU langsung naik, karena IU beli berdasarkan CBU (completely built up), kalau Daihatsu kan CKD (completely knock down)," ujar dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya