Sumber :
- www.indianautosblog.com
VIVA.co.id
- Pabrikan otomotif Honda tengah menyiapkan Freed edisi terbaru. Menurut laporan yang ditulis majalah otomotif kenamaan Jepang, Freed terbaru sedianya akan dibekali mesin baru VTEC Turbo dengan kapasitas mesin 1.0 liter.
Seperti dilansir Indianautosblog, Freed terbaru ini tak hanya akan dipasarkan di Jepang, melainkan juga akan menyasar pasar Indonesia. Saat ini, diketahui, pilihan mesin 1.0 liter VTEC Turbo memang tidak ditawarkan pada salah satu produk Honda.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Rem Motor Anda Keras, Ini Penyebabnya
Seperti dilansir Indianautosblog, Freed terbaru ini tak hanya akan dipasarkan di Jepang, melainkan juga akan menyasar pasar Indonesia. Saat ini, diketahui, pilihan mesin 1.0 liter VTEC Turbo memang tidak ditawarkan pada salah satu produk Honda.
Menanggapi hal tersebut, Marketing and Aftersales Service Director PT Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy mengatakan masih harus mempelajari produk tersebut. Apakah cocok untuk pasar Indonesia.
"Karena penjualan Mobilio dan BR-V masih cukup
oke.
Kita juga lihat produk itu. Mengeluarkan produk baru itu tidak gampang. Banyak hal yang harus kita lakukan. Apabila produk itu dirasa cocok, kita pelajari," ungkapnya di Sunter, Jakarta Utara.
Namun, Jonfis menambahkan tidak menutup kemungkinan Honda akan menghadirkan mobil bermesin kecil itu di Indonesia.
"Bisa saja diperkenalkan (untuk Indonesia). Tapi bisa saja tergantung harga dan lain sebagainya. Terus terang saya belum mendengar Freed 1.000cc, saya tidak bisa konfirmasi apakah itu ada atau tidak. Tapi rumor, saya baca-baca ada," tambah Jonfis.
Berdasarkan gambar bocoran Freed edisi terbaru, mobil tersebut tampak mengadopsi bahasa desain Honda Freed saat ini. Mobil tersebut menampilkan lampu depan yang tajam,
grille
krom agresif, bumper depan
sporty
dan garis-garis karakter yang kuat di sekujur samping
body
mobil tersebut.
Halaman Selanjutnya
Menanggapi hal tersebut, Marketing and Aftersales Service Director PT Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy mengatakan masih harus mempelajari produk tersebut. Apakah cocok untuk pasar Indonesia.
