- www.welovehonda.com
VIVA.co.id – Lampu sein merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan. Tanpa adanya sein, pengemudi lain akan susah untuk melihat indikator pada kendaraan ketika berbelok. Fungsinya yang vital membuatnya sangat berguna untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Namun seiring waktu penggunaannya, lampu sein pada motor tentu tak luput dari masalah. Salah satu kendala yang kerap dihadapi oleh pengendara yaitu seringnya lampu berkedip dan mati, padahal belum lama dibeli.
Kepala bengkel resmi Astra Motor Jakarta di bilangan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Eko Eddy Saputro, mengatakan, pada dasarnya penyebab kerusakan lampu sein motor tak jauh dari sistem kelistrikan yang sudah mulai korslet. "Itu biasanya penyakitnya terdapat pada relay sein yang sudah tidak bagus. Bisa jadi korslet dan atau sudah waktunya (diganti)," kata Eddy kepada VIVA.co.id.
Eddy menuturkan, sebetulnya masa umur lampu sein pada kendaraan memiliki jangka yang cukup panjang dibandingkan peranti pendukung lainnya, seperti rem dan juga ban. "Umurnya cukup panjang loh, dia itu kalau yang orisinal bisa tiga sampai empat tahun masih awet dan bagus harusnya," ujarnya.
Jika sebelum masa umurnya habis, lantas rusak, dikatakan karena pemakaian yang kurang bagus. Terkadang ada pemilik kendaraan yang kencang menekan atau mengoperasikannya, sehingga membuat sein cepat rusak. Salah satunya perilaku yang kerap dilakukan kaum hawa saat menggunakan sepeda motor, dan lupa mematikan lampu sein kendaraan.
"Artinya, mau sering digunakan atau tidak tergantung pemakaiannya. Kalau ibu-ibu misalkan, sering lupa mematikan lampu sein, tentu akan cepat rusak. Tapi itu biasa, yang lebih parah lagi kalau motornya jarang dipakai, setahun dua tahun, karena kan ada resistornya sendiri dan kerusakan akan lebih cepat." (one)
Sekolah Mengemudi Ini Tak Mau Pakai Mobil Listrik Tesla, Alasannya Mengejutkan
Sekolah mengemudi di Norwegia mulai melarang penggunaan mobil listrik Tesla.
