- Dok: AHM
VIVA – Meski pasar sepeda motor di Indonesia didominasi oleh jenis skuter matik, namun bukan berarti model lainnya tidak laku. Masih ada total sekitar 15 persen pengguna motor bebek dan sport.
Dua model tersebut memiliki satu kesamaan yang tidak ada di skuter matik, yakni masih menggunakan rantai untuk memutar roda.
Sama seperti komponen lainnya, rantai juga memerlukan perawatan secara berkala supaya kendaraan tetap bisa digunakan dengan normal dan mencegah benda tersebut putus.
Rantai yang putus tidak hanya membuat perjalanan menjadi terganggu, namun juga bisa menimbulkan kecelakaan apabila peristiwa itu terjadi ketika sedang melaju kencang.
“Perawatan atau pengecekan rantai roda, disarankan rutin dilakukan setiap periode 4.000 kilometer,” ujar tim Technical Service Division PT Astra Honda Motor, Endro Sutarno melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Senin 28 Juni 2021.
Hal pertama yang harus dilakukan, yakni memastikan batas kekenduran dari rantai roda untuk mendapatkan tenaga yang optimal dari sepeda motor.
Caranya yakni dengan menempatkan motor pada posisi standar tengah dan gigi netral, kemudian putar roda untuk menemukan kekenduran rantai yang paling kecil. Terakhir, gunakan penggaris mengukur tingkat kekenduran pada bagian kekenduran yang paling kecil atau di tengah-tengah antar dua sprocket.
“Jika kekenduran melebihi batas jarak main bebas yang terdapat pada stiker, sebaiknya dilakukan setel kekencangan atau dapat dibawa ke bengkel resmi terdekat,” tuturnya.
Jika kekencangan rantai sudah diperiksa, langkah selanjutnya yakni membersihkan rantai dari segala macam kotoran. Pakai air dan deterjen, lalu jika sudah bersih keringkan dengan lap.
Tahap berikutnya yakni mengolesi rantai dengan pelumas khusus, atau bisa juga menggunakan gear oil SAE 80-90.
“Merawat rantai sepeda motor merupakan salah satu hal penting, sebagai langkah memperpanjang umur rantai dan menghindar kemungkinan lepas dari gear set,” jelasnya.
