- REUTERS/Mike Blake
VIVA.co.id - Seiring dengan tibanya musim hujan, muncul pula beberapa mitos atau anggapan yang kerap masih jadi perdebatan. Salah satunya, mitos mengenai hujan dapat membuat kendaraan termasuk mobil menjadi irit bahan bakar. Benarkah anggapan itu?
Beberapa argumen yang muncul menyebutkan bahwa udara di luar mobil dingin dapat membantu sistem pendingin mesin sehingga tak mudah panas. Namun rupanya anggapan itu tak benar. Justru dalam kondisi hujan deras, konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.
Kok bisa? Berikut ini penjelasan yang diberikan Wawan salah satu teknisi bengkel mobil yang terletak di bilangan Ciputat. Menurut Wawan, justru mobil yang digunakan di saat hujan deras lebih boros hingga mencapai 20 persen dibanding dalam kondisi kering.
"Bila mesin bekerja di suhu yang rendah justru membuat mesin bekerja lebih keras dan membuat komponen mesin cepat rusak, detonasi dan boros bahan bakar," kata Wawan.
Masih menurut Wawan, untuk sistem pembakaran yang prima, dibutuhkan kombinasi bensin serta udara yang pas atau Air-Fuel Ratio (AFR) yang ideal yakni 14, 7. Berarti kombinasi, kombinasi 1 butir bensin berbanding 14,7 butir udara.
Untuk mesin yang menggunakan injeksi, penyusunan AFR dikerjakan ECU (Eletronic Control Unit). Apabila temperatur di luar benar-benar dingin, maka ECU akan memerintahkan injektor menyemprotkan bahan bakar semakin banyak.
Selain suhu, kecepatan juga mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Di waktu musim hujan pengemudi biasanya lebih pelan-pelan sehingga memaksa stop and go yang menyebabkan boros bahan bakar.
Traksi ban juga mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Di musim hujan, permukaan aspal basah bahkan tergenang air. Hal itu mengurangi traksi ban ke aspal. Karena traksi ban kurang, daya yang dikirim oleh ban ke aspal juga tak seratus persen. Karena daya terbuang inilah yang bikin mesin tidak efektif serta menyebabkan bahan bakar bensin jadi boros.
Rem Motor Anda Keras, Ini Penyebabnya
Sangat berpengaruh terhadap kenyamanan berkendara.
