Hindari Cekcok Debat Ketiga, KPU Bentuk Komite Damai

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Komisioner KPU Wahyu Setiawan menyatakan, pihaknya telah membuat tim khusus untuk menghindari cekcok antara dua kubu pendukung capres cawapres pada debat pemilu 2019 putaran ketiga. Tim tersebut di bernama Komite Damai. Pembentukan komite ini berdasarkan hasil evaluasi debat kedua.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Kemarin itu kan ada kegaduhan di debat kedua, KPU membuat regulasi dan telah disepakati TKN 01 dan BPN 02 untuk bersama-sama memastikan debat ketiga berjalan dengan baik. Kemarin disepakati kita membentuk komite damai," kata Wahyu saat dihubungi, Senin 11 Maret 2019.

Wahyu menjelaskan Komite Damai ini beranggotakan perwakilan 01, perwakilan 02, KPU dan Bawaslu. Komite Damai ini disiapkan untuk mengatasi jika ada permasalahan sepanjang debat ketiga dan seterusnya nanti.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Selain itu KPU juga mengatur ulang para pendukung kedua pasangan capres. Yel-yel hanya dilakukan pada ruang debat saat jeda off air.  

"Tetapi yel-yel itu harus bersifat mendukung paslonnya sendiri. Tidak boleh yel-yel itu diarahkan untuk menyerang paslon lain, itu juga aturan baru untuk mengatur pendukung yang hadir dalam debat itu," ungkapnya.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

KPU mempersilakan para pendukung capres cawapres membawa atribut dukungan, namun KPU melarang para pendukung pasangan capres membawa alat peraga kampanye ke dalam ruangan debat.

Dan, KPU tak akan segan memberikan sanksi pada pendukung capres dari kubu mana pun yang melanggar aturan debat. "Jika diperingatkan berkali kali tidak tertib, maka bisa saja yang bersangkutan dikeluarkan dari arena debat," dia menegaskan.

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024