Ma'ruf Amin Anggap Jokowi Berjasa Naikkan Gengsi Santri

Calon wakil presiden Ma'ruf Amin dalam kunjungannya di Yogyakarta pada Senin, 15 Oktober 2018.
Sumber :
  • VIVA/Daru Waskita

VIVA – Ma'ruf Amin berterima kasih kepada Joko Widodo karena sudah memilihnya sebagai calon wakil presiden. Keputusan Jokowi itu, katanya, cukup menaikkan gengsi atau martabat kalangan santri.

Kisah Arifin Sidhik Mengembngkan Program Kemitraan di Pesantren

Dalam kunjungannya di Yogyakarta pada Senin, 15 Oktober 2018, Ma'ruf menyerukan kalangan santri tak minder dengan identitasnya. Sebab, meski dicitrakan sebagai kelompok tradisionalis atau kolot, kalangan santri sesungguhnya bisa menjadi apa pun.

"Pak Jokowi mencintai kiai dan santri. Jangan rendah diri dan berkecil hati," katanya.

Kisah Inspiratif dari Anak Santri, Ciptakan Produk Pangan untuk Solusi Kesehatan

Semua bidang profesi, menurut Ma'ruf, bisa dimasuki oleh kalangan santri, termasuk menjadi pemimpin daerah, bahkan wakil presiden atau presiden sekali pun. "Saya santri bisa jadi cawapres. Gus Dur juga santri bisa jadi presiden. Siapa tahu, yang nanti jadi presiden dari Sunan Pandanaran (santri lulusan Pesantren Pandanaran di Ngaglik, Sleman, Yogyakarta," ujarnya.

Ma'ruf berjanji akan berjuang bersama Jokowi untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Kepemimpinan masa depan butuh sosok untuk memperkuat yang lemah dan mengolaborasikan seluruh potensi sumber daya bangsa, termasuk kelompok santri di Nusantara.

Disaksikan Wapres Ma'ruf, IBA Beri Bea Siswa ke Santri dan Mahasiswa di Banten

Mantan rais aam Nahdlatul Ulama itu juga menyampaikan pesan Sri Sultan Hamengku Buwono X tentang seruan agar dalam berdemokrasi bisa jaga keutuhan bangsa. Seberapa keras pun persaingan antar-pasangan capres-cawapres, haruslah tetap mengutamakan keutuhan bangsa. Sri berharap demokrasi tidak merusak nasionalisme. (ase)

Ilustrasi santri

Santri di Lamongan Diduga Diikat dan Dibanting, Begini Faktanya

Seorang santri berinisial AKA (13 tahun) yang belajar di Pondok Pesantren Mathol’ul Anwar, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, diduga menjadi korban penganiayaan 3 temannya.

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2024