Capres Petahana, Jokowi Harus Bisa Rangkul NU dan Muhammadiyah

Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo (kedua kanan)-Ma'ruf Amin (kanan) dan Prabowo Subianto (kiri)-Sandiaga Uno (kedua kiri), berbincang usai pengundian nomor urut Pemilu Presiden 2019 di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Joko Widodo sebagai calon presiden petahana dinilai harus bisa merangkul dua ormas besar yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Dua ormas ini dianggap arus utama dan penjaga marwah umat Islam di Tanah Air.

Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Abdul Munir Mulkhan, mengatakan, pihak petahana mesti bisa memastikan dua ormas ini berada di barisan pendukung kebijakan pemerintah. "Saat dua ormas ini bersama dalam kapal pemerintah, maka program akan mudah dilaksanakan," kata Munir dalam keterangannya, Senin, 31 Desember 2018.

Munir menekankan, Jokowi mesti mencoba untuk terus menjaga komunikasi dengan NU dan Muhammadiyah. Apalagi salah satu lembaga survei yaitu Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada 12 Agustus 2018-19 Agustus 2018, disebut Jokowi berpeluang besar dapat dukungan dari dua ormas tersebut.

"Pemilih dalam survei yang mengaku berafiliasi kepada Muhammadiyah dan NU mendukung Jokowi untuk dua periode,” jelas Munir.

Kemudian, ia menekankan alasan lain Jokowi menggandeng dukungan NU dan Muhammadiyah. Hal ini menjadi penting karena Jokowi saat ini berduet dengan seorang tokoh NU sebagai cawapresnya, yaitu Ma’ruf Amin.

"Ma’ruf Amin bisa berbagi peran mengembangkan dan menyolidkan hubungan dengan NU. Di satu sisi, Jokowi terus membangun kerja sama yang baik dengan Muhammadiyah," tuturnya.

Terkait Muhammadiyah yang menyatakan netral di Pilpres 2019, namun harus ada pendekatan yang kuat. Jokowi harus punya pendekatan khusus terhadap organisasi yang kini dipimpin Haedar Nashir ini.

“NU dan Muhammadiyah telah lama hadir membangun RI. Dua ormas itu sudah berkontribusi dalam bidang masing-masing," ujarnya. (art)

Menang Pilpres, Prabowo Sebut Butuh Dukungan NU untuk Bangun Bangsa
Pelantikan Rektor UMSU, Prof. Dr. Agussani, MAP, di Auditorium Kampus UMSU, Kota Medan.(dok UMSU)

Agussani Kembali Dilantik Sebagai Rektor UMSU, Ini Pesan Ketum PP Muhammadiyah

Prof. Dr. Agussani kembali dilantik sebagai Rektor UMSU periode 2024-2026. Pelantikan ini langsung dilakukan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

img_title
VIVA.co.id
18 Mei 2024