Ma'ruf Amin: Seumur Republik Tak Pernah Ada Capres Gandeng Ulama

Cawapres 01 KH Maruf Amin kampanye di Padepokan silat Banten
Sumber :
  • VIVA/Eduward

VIVA – Calon Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin bercerita tentang keterlibatan para ulama dalam proses pemilihan umum.

Kata dia, Jokowi yang kini calon presiden dan menjadi pasangannya, tidak sekadar meminta dukungan ulama karena pragmatisme politik. Menurut dia, mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam setiap kebijakannya selalu meminta pandangan dan pertimbangan para ulama.

"Pak Jokowi tidak sekadar minta dukungan ulama. Pak Jokowi banyak dapat dukungan ulama dari mana-mana tetapi Pak Jokowi juga menggandeng ulama sebagai wakilnya," kata Ma'ruf saat menghadiri acara di Gedung Padepokan Silat, Serang, Banten, Senin, 21 Januari 2019.

Ma'ruf kemudian membagi pengalaman tentang para politikus atau kandidat yang datang hanya memanfaatkan ketokohan para ulama. Ia mengibaratkan, kiai atau para ulama seperti mobil mogok.

"Begitu mobil datang, dan begitu mobil bisa jalan, pergi. Habis itu wabillahi taufiq wal hidayah," kata Ma’ruf.

Dalam pemaparannya, Ma'ruf menjelaskan, sejumlah kebijakan Jokowi selama empat tahun memimpin.

Ia memberi beberapa contoh seperti dijadikannya Hari Santri Nasional, pemberdayaan pesantren hingga bank wakaf mikro. Selain istilah mobil mogok, kata dia, ulama juga seperti diumpamakan seperti 'daun salam'.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, Jokowi mencetak sejarah baru kali pertama memilih ulama sebagai calon wakil presiden dalam pemilihan umum langsung pasca reformasi.

Polling Institute: Basis di Pilpres 2019 Lebih dari Separuhnya Kembali Pilih Prabowo

"Daun salam itu kalau mau masak dicari. Masak sayur dicari, sudah makan pertama, dibuang. Daun salam wabillahi taufiq wal hidayah," kata dia.

"Tidak pernah ada seumur republik ini calon presiden menggandeng ulama sebagai wakil," ucapnya. (ase)

Eks Pentolan Timses Jokowi di 2019 Bakal Berlabuh Dukung Anies, Siapa Dia?
PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024