Pengasuh Gontor: Jangan Sampai Punya Anak Tidak Bisa Ngaji

Calon wakil presiden Ma'ruf Amin (duduk-kedua dari kanan) bertandang ke Pesantren Modern Darussalam Gontor di Ponorogo, Jawa Timur, dalam rangkaian tur kampanye politiknya di provinsi itu pada Selasa, 22 Januari 2019.
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Calon wakil presiden Ma'ruf Amin bertandang ke Pesantren Modern Darussalam Gontor di Ponorogo, Jawa Timur, dalam rangkaian tur kampanye politiknya di provinsi itu pada Selasa, 22 Januari 2019.

Pernah Menempuh Pendidikan di Pesantren, Nikita Mirzani: Kemauan Sendiri

Ma’ruf diterima oleh pemimpin pesantren tersohor itu, Hasan Abdullah Sahal, dan sejumlah ulama setempat. Namun Ma’ruf membatasi untuk membicarakan politik, terutama tentang pemilu presiden tahun 2019. Dia malahan banyak berbicara tentang pendidikan, keumatan, dan sejarah pesantren.

Ma'ruf juga menyerukan agar setiap orangtua Muslim menitipkan anaknya ke pesantren untuk belajar di sana. Selain belajar agama dan ilmu-ilmu umum, pesantren juga harus terus menyiapkan generasi penerus untuk suatu saat menjadi ulama.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Ia pun memuji para alumni santri Gontor yang banyak menjadi tokoh nasional dan turut membangun pesantren di berbagai daerah.

"Karena itu kalau kita punya anak tiga, satu [di antaranya] ke pesantren; apalagi lima, jangan lupa satu ke pesantren. Dan saya serukan untuk anak dikirim ke pesantren," kata Ma'ruf.

Terima Dukungan Kiai dan Alumni Gontor, Anies: Masya Allah, Saya Ucapkan Terima Kasih

Hasan Abdullah Sahal pun tak membahas politik dengan tamunya. Dia malahan mengingatkan pentingnya bisa membaca Alquran atau mengaji bagi setiap orang. Ia menyerukan para orangtua Muslim membimbing anaknya untuk pintar mengaji.

“… jangan sampai punya anak atau menantu tidak bisa ngaji. Jadi fardu ain (wajib bagi bagi setiap individu Muslim) untuk anak harus bisa ngaji," kata Hasan.

Dia juga mengingatkan kepada para orangtua Muslim untuk mencari calon menantu yang bisa mengaji, agar anak atau menantu bisa mendoakan para orangtua mereka kelak setelah meninggal dunia.

"Jadi, saya kira tidak salah kalau mewasiatkan pada generasi ini: kalau punya anak, jangan sampai tidak mengaji," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya