BPN: Nobar di Lokasi Debat Bisa Berikan Efek Histeria

Pendukung Capres nomer 01 dan 02 menonton bersama Debat Pertama Capres & Cawapres 2019 di Jakarta, Kamis, 17 Januari 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Mardani Ali Sera, menanggapi wacana KPU untuk mengurangi jumlah penonton debat dan meniadakan nobar dekat lokasi debat. Ia mengatakan nobar di lokasi debat sebenarnya bisa memberi efek histeria yang baik.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Secara umum setuju. Walau KPU tak harus reaksioner. Nobar di lokasi debat bagi para pendukung bisa memberikan efek histeria yang baik," kata Mardani saat dihubungi, Kamis 21 Februari 2019.

Adapun untuk penonton dalam ruang debat, ia menilai banyak atau sedikit sama saja. Bahkan baiknya dihadiri akademisi atau masyarakat yang tak berpihak pada calon.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Kalau di ruang debat, kehadiran sedikit atau banyak sebenarnya sama saja. Yang baik jika dilakukan di forum yang dihadiri oleh para mahasiswa hingga tokoh masyarakat yang tak terindikasi pro kepada salah satu pasangan calon," kata Mardani.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum berencana mengurangi jumlah pendukung masing-masing pasangan capres-cawapres yang hadir di ruang debat Pemilu 2019 putaran ketiga. Usulan ini agar debat berjalan lebih kondusif tidak seperti debat putaran kedua pada hari Minggu lalu.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

Tak hanya berencana mengurangi jumlah pendukung yang hadir di arena debat, KPU juga merencanakan tidak menyediakan arena nonton bareng di luar gedung bagi pendukung, setelah adanya ledakan pada debat putaran kedua. (dau)

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024