Kapolda Instruksikan Anggotanya Kawal Surat Suara Pilkada di NTB

Kapolda NTB Irjen M Iqbal
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB), Irjen Mohammad Iqbal meminta seluruh anggotanya untuk menjaga ketat dan mengawasi segala bentuk ancaman yang bisa mengganggu keamanan surat suara hasil pencoblosan Pilkada Serentak 2020. Terutama di wilayah NTB, yang beberapa daerahnya pada Rabu 9 Desember 2020, menggelar pencoblosan. 

Aksi Perusakan Logistik Pilpres di Rusia, Kotak Suara Dibakar dan Disiram Cat

Dari TPS-TPS, selanjutnya kotak surat suara akan dibawa ke tingkat kecamatan. Untuk itu, semua orang yang ada di kecamatan harus diperiksa.

"Jadi siapa pun dia, cek betul identitasnya. Tapi tetap ingat, kedepankan sikap tegas dan humanis," kata Iqbal pada Kamis, 10 Desember 2020.

95 TPS di Tangsel Gelar Penghitungan Ulang Usai Kotak Suara Dibuka

Baca juga: Syekh Ali Jaber Tanggapi Penembakan 6 Laskar FPI, Ini Katanya

Menurut dia, surat suara yang telah dicoblos sangat penting dijaga oleh pihak keamanan baik Polda, TNI maupun Panitia Pengawas Pemilu. Karena, kata dia, surat suara tersebut merupakan amanah dalam kehidupan demokrasi.

Gara-gara Kalah Suara, Caleg di Banyuwangi Tarik Bantuan Paving Block yang Diberikan pada Warga

"Jadi TNI dan Polri sebagai simbol kekuatan negara punya peranan penting menjaga suara rakyat (surat suara) hasil pemilihan ini. Bukan hanya sampai tahapan ini saja, keamanan surat suara harus dipastikan aman hingga tahapan Pilkada Serentak 2020 selesai," ujarnya.

Di samping itu, Iqbal menginstruksikan juga kepada anggotanya untuk meningkatkan patroli di sekitar lokasi penampungan surat suara. Meskipun, secara umum pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di beberapa wilayah Provinsi NTB berjalan tanpa adanya peristiwa yang menonjol, dan cukup kondusif.

Sementara itu, calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot meminta kepada simpatisan, relawan dan pendukungnya agar tetap tenang dan bersabar menunggu hasil data riil Pilkada Serentak 2020 Sumbawa dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebab, beredar informasi dan pendapat yang menyatakan salah satu pasangan calon menang.

"Sesungguhnya yang kini beredar dalam berbagai versi hitung cepat, bukan data riil. Makanya, jangan euforia tapi kita tetap menghargai proses yang sedang berjalan dan kita menunggu hasil final berdasarkan perhitungan C1," kata Jarot.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya