Dipecat PDIP karena Dukung Machfud, Mat Mochtar: Ya Terserah

Machfud Arifin (kedua kiri) dan Mujiaman (kedua kanan).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Didik Suhartono

VIVA –  Dinamika Pilkada Kota Surabaya memanas dengan sikap politik PDIP yang memecat kadernya karena mendukung pasangan calon lawan, Machfufd Arifin-Mujiaman Sukirno. Salah satu yang dipecat adalah kader senior PDIP yaitu Mat Mochtar.

Pelanggaran Netralitas ASN Diprediksi Naik 5 Kali Lipat di Pemilu 2024

Terkait itu, Mat Mochtar menanggapi santai pemecatannya. Ia malah menegaskan dukungannya kepada Machfud. 

Menurut dia, tak masalah dipecat PDIP asalkan bukan dipecat masyarakat dan Allah SWT.

Analisis Komunikasi Politik dalam Rencana Pertemuan Prabowo dengan Megawati

"Aku lapo (kenapa) dipecat. Wong aku guduk (saya bukan) pengurus partai. Dipecat sebagai anggota PDIP, ya terserah kalau memecat saya. Yang penting enggak dipecat Allah dan masyarakat," kata Mat saat dikonfirmasi, Kamis, 19 November 2020. 

Baca Juga: Andi Arief: Pak Kapolri, Saya Dapat Kabar Aparat Tak Netral di Medan

Pidato Wajah dan Fisik di Gelora Bung Karno

Selain Mat, PDIP juga memecat kadernya yaitu Jagad Hariseno karena juga mendukung Machfud-Mujiaman. Padahal, Jagad merupakan kakak dari eks Ketua PDIP Surabaya Wisnu Sakti Buana.

Seno yang dikonfirmasi VIVA belum lama ini menyampaikan dukungan ke Machfud-Mujiaman sebagai protes terhadap pengaruh besar Tri Rismaharini alias Risma dalam penentuan paslon PDIP di Pilkada Surabaya

"Kepentingan saya mengalahkan Risma. Kalau saya memenangkan MA (Machfud Arifin), berarti saya harus kampanye dan menarik suara dari unsur-unsur apapun itu," ujarnya kepada VIVA beberapa waktu lalu. 

Pemecatan Mat dan Seno sebelumnya disampaikan Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Djarot Syaiful Hidayat. Ia menyampaikan pemecatan dilakukan karena dua kader senior itu tak mendukung duet jagoan PDIP, Eri Cahyadi-Armudji.

"Mat Mochtar telah dipecat. Kalau mengaku anggota partai harus memiliki kesadaran berorganisasi. Eri Cahyadi-Armuji adalah calon PDI Perjuangan. Saya tahu persis bagaimana sebelum mengambil keputusan, Ibu Megawati melakukan kontemplasi," kata Djarot dalam keterangan tertulis diterima wartawan pada Kamis, 19 November 2020.

Djarot juga menyinggung soal sikap kakak dari mantan Ketua PDIP Surabaya Wisnu Sakti Buana, Jagad Hariseno, yang juga berbelok mendukung Machfud-Mujiaman. Padahal, sama dengan Mat Mochtar, Seno juga anggota PDIP. 

Djarot menyebut itu bagian dari strategi politik Machfud-Mujiaman yang menurutnya menggunakan politik pecah belah. 

"Jadi rasanya kurang elok kalau tim MA menjalankan politik adu domba, termasuk apa yang dilakukan oleh Mat Mochtar," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya