Mitos Bawang Putih hingga Alkohol Jadi Penyembuh Corona, Ini Faktanya

Executive Board (EB) WHO ke-146 bahas virus Corona
Sumber :
  • Kemlu RI

VIVA – Penyebaran wabah virus Corona atau Covid-19 yang masif membuat publik tak henti membicarakannya. Bahkan, muncul hoax-hoax soal bagaimana pengidap virus ini bisa sembuh dengan rebusan bawang putih hingga dengan meminum alkohol.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Di sisi lain, muncul juga cerita-cerita para pasien yang sembuh dari Covid-19 ini. Meskipun, hingga kini Departemen Kesehatan China masih mengembangkan vaksin virus ini. Berikut sejumlah mitos dan fakta pasien yang sembuh dari Corona.

Mitos
1. Rebusan bawang putih sembuhkan penderita Covid-19
Beredar pesan berantai penderita Covid-19 sembuh karena meminum rebusan satu mangkuk air bawang putih. Bahkan, diklaim ada dokter di China yang telah membuktikan cara tersebut ampuh menyembuhkan infeksi Covid-19 dalam semalam.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Faktanya, Badan Kesehatan Nasional (National Health Service) Inggris menegaskan hingga kini memang tak ada pengobatan khusus untuk Covid-19. Pengobatan yang dilakukan hanya untuk meredakan gejala.

"Sementara tubuh Anda melawan infeksi," dikutip dari NHS.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

2. Alkohol cegah penyebaran Covid-19
Mencuci tangan dengan cairan hand sanitizer yang memiliki kandungan alkohol 70 persen dianggap bisa mencegah penyebaran Covid-19. Alkohol sebaiknya digunakan dalam jumlah kecil untuk disinfeksi. Pasalnya, bila pemakaian dilakukan berlebihan, nasib nahas bisa terjadi seperti yang dialami warga China, Xiao Zhang.

Dikutip dari VIVA.co.id, Xiao Zhang menyeka kepala, wajah, leher, dan anggota tubuhnya untuk membersihkan kulitnya sebelum bekerja. Ia bekerja di pabrik untuk memperbaiki dan memelihara mesin.

Saat bekerja dekat kompor pemanas, Zhang terbakar dan dilalap api. Ia pun dibawa ke rumah sakit dan 15 persen tubuhnya mengalami luka bakar. Bahkan, saluran pernapasan dan tangannya mendapatkan luka bakar serius. 

3. Minum Alkohol Sembuhkan Covid-19
Direktur Pelayanan Sekunder dan Unggulan Rumah Sakit Universitas Indonesia, Dr.dr. Sukamto, Sp.PD,K-Al membenarkan alkohol memang mengandung zat yang mematikan virus. Tapi, mengonsumsi alkohol tak dapat membunuh virus ini.

"Komponen utamanya alkohol, dia akan menjadi gula, tidak akan bisa membunuh," kata Sukamto.

Ia menjelaskan minuman beralkohol akan diubah menjadi glukosa. Glukosa didetoksifikasi dalam liver. Proses detoksifikasi tersebut justru meningkatkan kerja liver dan membahayakan tubuh.

Menurutnya, alkohol yang dapat membunuh Covid-19 hanya alkohol dengan kadar 70 persen. Alkohol jenis ini ditemukan pada klorin dan iodin povid yang ada pada cairan pembersih tangan.

Fakta penderita Covid-19 sembuh
Ribuan orang di China meninggal karena Covid-19. Tapi, ada juga pasien yang sembuh dari virus tersebut. Cerita tersebut berasal dari seorang perawat di Renmin Hospital of Wuhan University, Ji Na. Ia sembuh setelah 11 hari menderita Covid-19.

Ji Na didiagnosis mengidap Corona pada 23 Januari 2020 saat merasa kaki dan lengannya lemas. Ia pun melakukan Computed Tomography (CT) scan. Hasilnya, ada lesi di paru-paru sebagai indikasi terpapar pneumonia. Lalu hasil tes asam nukleat juga menunjukkan terpapar Covid.

Dokter menilai kondisinya tak terlalu serius. Tapi, ia tetap harus memulihkan diri. Selama perawatan, Ji Na selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Tak hanya itu, ia juga makan tepat waktu dan istirahat yang cukup.

Ji Na juga rajin membersihkan seluruh area dan barang-barang rumah tangganya dengan cairan disinfektan atau alkohol 75 persen. Lalu, ia mandi air hangat tiap malam untuk membunuh kuman dan virus yang menempel di tubuh, termasuk teratur mencuci tangan.

Adapun di rumah, ia juga memastikan ada pertukaran udara setiap saat. Hal itu dilakukan dengan membuka jendela. Lalu, juga mengonsumsi obat flu yang dianjurkan dokter serta berpikir positif.

Pada 28 Januari, CT scan menunjukkan paru-parunya normal, meski masih ada Covid dalam tubuhnya. Lalu pada 3 Februari, hasil tes asam nukleat menunjukkan dirinya negatif Corona.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya