Gatot Nurmantyo: Warga China Ramai ke Masjid Akibat Corona, Benarkah?

Salat Jumat di Masjid Niu Jie, di Kota Beijing, China.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dusep Malik

VIVA – Postingan mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo soal renungan memakmurkan masjid ramai diperbincangkan. Postingan tersebut disukai 33 ribu orang dan dikomentari hampir 2 ribu orang.

Malaysia Detects Over 6000 Coronavirus Cases in a Week

Dalam postingannya, Gatot mengungkapkan kesedihannya karena kondisi masjid yang sepi akibat virus Corona Covid-19. Ia meminta umat Islam tetap memakmurkan masjid dan tak takut corona.

Gatot juga mencontohkan saat ini di China, penganut komunis dan ateis justru beramai-ramai mendatangi masjid. Mereka belajar wudu dan mengikuti salat berjemaah.

Ditemukan di Sejumlah Negara, Seberapa Bahaya Varian Baru Virus Corona Pirola?

"Namun, di negeri mayoritas muslim, justru sebaliknya. Mereka beramai-ramai menggaungkan phobia dengan masjid. Seakan-akan masjid sebagai sumber penularan Covid-19," tulis Gatot di akun instagram resminya @nurmantyo_gatot, Rabu 18 Maret 2020.

Dari unggahan Gatot tersebut, muncul pertanyaan, apakah memang benar di China kini penganut komunis dan ateis berlomba-lomba ke masjid? VIVAnews coba menelusuri kebenaran hal tersebut.

Gawat, Ratusan Kucing di Pulau Siprus Meninggal Akibat Coronavirus

Ternyata terdapat video viral dari unggahan akun facebook yang menunjukkan warga China berlomba-lomba untuk ikut mengikuti salah berjemaah. Video tersebut diunggah akun Mas Benk pada Jumat, 7 Februari 2020.

Video tersebut menampilkan sejumlah orang melaksanakan salat. Bahkan, ada juga yang salat dengan arah kiblat yang berbeda-beda. Sementara terlihat juga banyak orang yang menonton orang salat dengan latar belakang toko bertuliskan huruf China.

Unggahan video tersebut juga diberi narasi:

Warga China di Tiongkok, saking takutnya virus corona, lihat umat Islam salat Jumat, mereka berlomba-lomba ikut salat walaupun menghadapnya bukan ke kiblat. Semoga saja ini menjadi pintu masuknya hidayah bagi mereka semua. Amin ya rabbal alamin.

Selain video di atas, viral juga video di media sosial dengan narasi yang hampir sama dengan video pertama.

Berikut narasinya:

Setelah China dilanda virus corona, Allah SWT beri hadiah pada umat muslim di China yaitu terbukanya masjid-masjid seluruh daratan China.

Verifikasi Fakta

Video tersebut ternyata diunggah akun youtube Deshabimani, surat kabar milik Komite Negara Partai Komunis India pada 7 Juni 2019. Potongan judul video tersebut bertuliskan eid, yiwu, China. Ternyata video tersebut merupakan video saat salat Idul Fitri di Masjid Yiwu, China pada Juni 2019.

Sementara itu, bila merujuk pada WHO disebutkan kasus pertama Covid-19 pertama kali dilaporkan di China pada 31 Desember 2019.

Terkait video viral kedua, VIVAnews mengutip laman resmi kominfo.go.id. Dalam laman tersebut dijelaskan informasi video tersebut keliru. Masjid dalam video tersebut merupakan masjid Dongguan yang terletak di Provinsi Qinghai. 

VIVAnews menelusuri pemberitaan soal dibukanya masjid tersebut usai wabah corona, namun tidak ditemukan. Kominfo pun memastikan Masjid Dongguan ditutup berdasarkan kebijakan pemerintah China di situs Fatabayyano.net.

"Artinya, narasi dengan video yang diunggah oleh akun-akun di media sosial adalah tidak berhubungan dan keliru," tulis laman kominfo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya