Fakta-fakta tentang Corona: Dari Vaksin, Obat sampai Sarana Penularan

VIVA – Dunia masih berjibaku dengan wabah virus corona. Sudah lebih dari 250 ribu orang terjangkit dan lebih dari 10 ribu orang tewas namun lebih dari 90 ribu orang sembuh dari penyakit Covid-19 itu.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Indonesia juga mencatatkan kasus penularan yang tidak sedikit. Ratusan orang terinfeksi dan bahkan rasio kematian akibat virus itu di Indonesia sempat mencapai 8 persen, tertinggi ketiga setelah San Marino dan Filipina, berdasarkan data pada 20 Maret 2020.

Di saat yang sama, dunia kian berharap segera ditemukan obat atau vaksin untuk melawan wabah corona itu. Sebab, meski tingkat kematian akibat virus itu rendah, kecepatan penularannya sangat tinggi dan kini nyaris tak ada lagi negara di dunia yang tidak terjangkit.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Kabar-kabar tentang sarana penularan masih menghiasi media massa arus-utama dan media sosial sepanjang sepekan terakhir. Tetapi berita tentang penemuan obat atau vaksin corona lebih mendominasi, mengisyaratkan harapan besar masyarakat dunia akan wabah itu segera ditumpas.

Tim redakasi VIVA Fakta telah mengompilasi kabar-kabar tentang kedua topik itu, meski ada juga yang di luar itu, misal, misinformasi tentang masjid-masjid di China yang ramai didatangi orang di saat wabah corona telah menjangkiti lebih dari 80 ribu orang di sana. Berikut ini selengkapnya:

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

1. Vaksin corona buatan Indonesia

Vaksin Campak dan Rubella (MR).

WHO ternyata sudah mendata lembaga mana saja yang sedang mengembangkan vaksin virus corona. Setidaknya terdapat 41 lembaga yang mengembangkan kandidat vaksin Covid-19. Indonesia dikabarkan juga akan membuat sendiri vaksin Covid-19. Benarkah?

2. Vaksin corona buatan Amerika Serikat dan China

China mengklaim telah menemukan kandidat vaksin untuk virus corona dan penyakit Covid-19.

Sejumlah peneliti di Amerika Serikat dan China mengklaim telah menemukan vaksin virus corona Covid-19. Amerika Serikat bahkan telah menguji coba kandidat vaksin tersebut pada manusia. Benarkah vaksin tersebut ampuh terhadap Covid-19?

3. Corona dapat menular melalui uang kertas

Uang kertas rupiah

Jumlah pasien positif Covid-19 terus bertambah, didukung penularan virus yang relatif cepat. Virus corona disebut bisa bertahan pada permukaan benda sekian jam. Belakangan beredar asumsi virus ini bisa bertahan di uang kertas dan menularkan pada orang lain. Benarkah?

4. Masjid-masjid di China saat wabah corona

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo

Unggahan mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo soal renungan memakmurkan masjid ramai diperbincangkan. Gatot mengungkapkan kesedihannya karena kondisi masjid yang sepi akibat virus corona Covid-19. Ia meminta umat Islam tetap memakmurkan masjid dan tak takut corona.

5. Orang dengan golongan darah A

Ilustrasi golongan darah.

Kategori golongan darah sempat dikait-kaitkan dengan kerentanan terhadap virus corona baru atau Covid-19. Bahkan, sempat muncul dugaan Covid-19 rentan menginfeksi golongan darah O. Kini muncul lagi asumsi golongan darah A lebih rentan terhadap Covid-19. Benarkah demikian?

6. Covid-19 dapat diobati dengan obat malaria

Petugas medis pakai alat pelindung diri (APD) dalam pemeriksaan corona

Beredar informasi di masyarakat soal obat penyakit malaria dapat digunakan untuk mengobati pasien-pasien terjangkit Covid-19. Informasi tersebut beredar di media sosial. Benarkah?

7. Perokok lebih berisiko terjangkit corona

Perokok berat.

Dalam laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebutkan bahwa merokok tidak dapat menyembuhkan orang yang mengidap virus corona baru atau Covid-19. Belakangan perokok disebut-sebut menjadi salah satu kelompok yang rentan terinfeksi Covid-19. Sebab, dalam tubuh perokok terdapat reseptor yang 'disukai' Covid-19.

(ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya