Cek Fakta: Pencurian Organ Tubuh Jenazah Pasien Covid-19 Terkuak

Tangkapan layar (screenshot) sebuah akun Facebook yang menyebut dugaan pencurian organ-organ tubuh jenazah pasien Covid-19 yang terkuak setelah peti matinya dibuka.
Sumber :
  • Cekfakta.com

VIVA – Jagat media sosial heboh dengan kabar dugaan pencurian organ-organ tubuh jenazah pasien terjangkit virus corona. Pesannya mengklaim bahwa terkuak fakta tubuh satu jenazah pasien Covid-19 tidak utuh setelah peti matinya dibuka.

Pesan itu menyebut masyarakat, atau keluarga pasien Covid-19, harus waspada ketika menerima peti mati anggota keluarga mereka. Peti mati harus terlebih dahulu dibuka atau diperiksa, sebelum dikuburkan, agar dipastikan semua organ tubuh jasad si pasien tetap utuh.

Berikut ini narasinya:

“DI BALIK COVID-19/CORONA TERNYATA ISI NYA SUDAH HABIS”

“Mati coved 19 peti tk boleh di bukak…????
Sesudah di bukak peti nya organ tubuh nya habis di ambil..hati” kepada kluarga nya yang meninggal di RS cek dulu mayat nya!!!”

HASIL CEK FAKTA

Berdasarkan hasil penelusuran, judul dan narasi yang menyebut bahwa organ pasien meninggal Covid-19 diambil adalah tidak benar. Faktanya, kejadian yang menimpa orang dalam video tersebut bukan dikarenakan oleh Covid-19. Pemberitaan terkait video itu diunggah pada 23 April 2018 dengan judul “Keluarga Ngamuk dan Minta Organ Dikembalikan, Ternyata Jecky Payow Dibunuh karena hal Sepele”.

Video itu tidak berkaitan dengan Covid-19. Jenazah dalam video itu adalah Geraldy Jecky Payow, warga Mamiri Lama, Kecamatan Poigar, Bolaang Mongondow. Jecky Payow merupakan korban penikaman yang terjadi di sebuah indekos di wilayah Malalayang, Manado, Sulawesi Utara. Korban yang sudah tidak bernyawa, kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk diautopsi.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Klaim bahwa jenazah itu meninggal akibat terjangkit virus corona dan organ-organ tubuhnya diambil adalah tidak sesuai dengan fakta. Unggahan terkategori misleading content atau konten yang menyesatkan. Misleading content terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.

KESIMPULAN

Salat Id di Masjid Agung Al-Azhar, JK Ngaku Senang Lebaran Kali Ini Ramai

Video yang diunggah oleh akun Youtube @SemuaAdadiSini merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun 2018. Video tersebut diunggah jauh sebelum virus corona atau Covid-19 muncul.

RUJUKAN

2 Keuntungan Bisa Didapat Konsumen dari Konsep Ini

https://cekfakta.com/focus/4067

Kepala Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) di Indonesia John Chen.

Taiwan Siap Berbagi Pengalaman Pelayanan Medis dengan Indonesia

Taiwan berharap dapat meningkatkan kerja sama bilateral dengan Indonesia di bidang medis.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024