Apa Kabar Koalisi Oposisi

Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Formasi koalisi penantang kubu pendukung Joko Widodo untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 belum juga terlihat jelas. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra Prabowo Subianto yang sempat digadang-gadang head to head kembali melawan Jokowi juga belum memperlihatkan kepastian.

Jokowi Instruksikan Prabowo Kirim Tenaga Kesehatan dan Operasikan RS di Gaza

Sisa waktu dua pekan sebelum pendaftaran capres dan cawapres, kubu oposisi belum juga memantapkan deklarasi terhadap Prabowo sebagai calon presiden. Hanya elite Gerindra yang sejauh ini bicara lantang Prabowo pasti maju lagi.

Elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dicap paling setia dengan Gerindra justru tak kunjung mendeklarasikan ke Prabowo. PKS bahkan sempat melontarkan usulan sebaiknya Gubernur DKI Anies Baswedan yang didorong sebagai capres. Bila Anies maju, tawarannya kader PKS diplot untuk posisi cawapres.

Prabowo Tegaskan Tak Ada Tim Transisi Pemerintahan

Suara Partai Amanat Nasional (PAN) tak jauh berbeda. Elite PAN sempat membuat heboh dengan memunculkan nama pendiri partai, Amien Rais sampai eks Ketua Umum Hatta Rajasa sebagai bakal capres.

Sikap Partai Demokrat pun masih abu-abu. Sempat memperlihatkan kemesraan dengan Gerindra, namun partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini tak juga berlabuh mendukung Prabowo.

Janji Prabowo Cari Solusi Terbaik soal Polemik Tapera

"Kubu oposisi masih galau terkait siapa yang jadi cawapres Prabowo. Bagai makan buah simalakama, dimakan bapak mati, tidak dimakan ibu mati. Pilih dari Demokrat, PKS lari. Pilih PKS, Demokrat kabur. PAN juga incar cawapres," kata pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin kepada VIVA, Kamis, 19 Juli 2018.

Prabowo Subianto hadiri debat terakhir Pilkada Jabar, Jumat, 22 Juni 2018.

Baca: Soal Cawapres, Koalisi Jokowi Tunggu Formasi Kubu Prabowo

Meski serupa dengan kubu pendukung Jokowi soal cawapres, namun koalisi oposisi dinilai masih tertinggal dalam gambaran formasi koalisi. Ujang melihat dalam kontestasi pilpres diperlukan jiwa besar dan kenegarawanan.

Bagi dia, bila kubu oposisi belum bisa mengatasi ini maka hanya memberikan kerugian. Sebab, menumbangkan pihak incumbent diperlukan kesolidan.

"Jika ingin melawan incumbent Jokowi, maka kubu oposisi harus kuat rasa persatuan dan kebersamaannya. Jika tidak, maka incumbent yang untung," tutur Ujang.

Tak Ada Harga Mati

VIVA Militer: Kapal Frigate Merah Putih ke-2 untuk TNI AL mulai dibangun PT. PAL

TNI AL Akan Diperkuat Kapal Perang Frigate Terbesar di Indonesia Buatan Dalam Negeri

Kapal Frigate pesanan Menhan RI Prabowo Subianto itu dikerjakan di galangan kapal PT. PAL Indonesia di Surabaya

img_title
VIVA.co.id
6 Juni 2024