Misteri Teror Peluru ke DPR

Pelaku Kasus penembakan di DPR
Sumber :
  • ANTARA Foto/Reno Esnir

VIVA – Gedung Dewan Perwakilan Rakyat RI dalam tiga hari terakhir menjadi sorotan. Kali ini, tempat kerja wakil rakyat di Senayan itu mendapat teror peluru nyasar diduga dari latihan menembak.

Ajudan Pimpinan KKB Undius Kogoya Ditembak Mati, Senjata Rakitannya Ditemukan

Sedikitnya dilaporkan lima ruangan anggota DPR RI di Gedung Nusantara I, dari fraksi berbeda mendapat peluru nyasar pada Senin, 15 Oktober 2018. Peluru nyasar ini diduga dari latihan menembak di Lapangan Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin), Senayan.

Dari lima ruangan itu, tiga ruangan yang diteror peluru baru diketahui Rabu kemarin, 17 Oktober 2018. Dua ruangan anggota DPR sebelumnya tertembus peluru nyasar pada Senin, tiga hari lalu adalah Wenny Warouw, lantai 16 dari Fraksi Gerindra dan Bambang Hari Purnama, lantai 13 Fraksi Golkar.

Arab Saudi Kutuk Penembakan PM Slovakia

Lalu, pada Rabu kemarin, tiga ruangan anggota DPR lain yaitu Vivi Jayabaya Sumantri, lantai 10 dan Khatibul Umam Wiranu, di lantai 9. Keduanya dari Fraksi Demokrat. Kemudian, ada Toto Daryanto, di lantai 20 dari Fraksi PAN.

Pihak kepolisian menegaskan peluru nyasar yang menembus beberapa ruangan anggota DPR berasal dari latihan menembak. Hingga Rabu kemarin, polisi sudah menetapkan dua tersangka pelaku penembakan.

OPM Kembali Berulah, Tembak Mati Warga Sipil di Intan Jaya

Baca: Tersangka Penembak Gedung DPR Gunakan Senjata Pinjaman

Peluru nyasar yang menembus empat ruangan anggota DPR ini sudah terlanjur menjadi sorotan pemberitaan. Publik pun dibuat heboh. Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Nasir Jamil meminta agar polemik ini harus segera ada solusinya.

Solusi saat ini menurutnya harus ada regulasi yang mengatur penggunaan lapangan tembak Perbakin. Contohnya diusulkan agar penggunaan lapangan tembak Perbakin digunakan pada Sabtu-Minggu. Namun, untuk Senin-Jumat sebaiknya hanya penggunaan di lapangan in door.

"Untuk dalam waktu dekat tidak mungkin merelokasi lapangan tembak. Ini saran saya saja bagaimana supaya tidak ada kekhawatiran muncul korban jiwa," ujar Nasir kepada VIVA, Rabu, 17 Oktober 2018.

Petugas mengecek penembakan di ruangan anggota DPR Fraksi Demokrat Vivi Sumantri

Baca: Tersangka Penembak Gedung DPR Ternyata Pegawai Kemenhub

Nasir memaklumi kecemasan anggota DPR terhadap keberadaan lapangan tembak. Menurut dia, kejadian baru-baru ini hanya beruntung bila tak ada korban jiwa atau luka-luka. Maka, rasionalnya ke depan memang lapangan tembak tak bisa dekat dengan komplek parlemen.

"Ini kan takut bisa saja diduga dimanfaatkan orang tertentu untuk meneror anggota DPR. Disebut peluru nyasar, padahal bisa juga belum tentu. Nah, pertanyaannya itu peluru nyasar disengaja atau enggak?" jelas Nasir.

Dorongan agar lapangan tembak Perbakin direlokasi ke tempat yang ideal disuarakan dari luar DPR. Guru Besar Sosiolog Universitas Brawijaya, Darsono mengatakan bila benar peluru nyasar karena latihan menembak maka rasional lapangan Perbakin dipindahkan.

"Kalau dari sosiologi, kita sebagai manusia ingin hidup ketenangan, kedamaian, tanpa gangguan di mana pun berada termasuk bekerja. Anggota DPR rasional minta dipindahkan lapangan itu karena ancam nyawa kan," kata Darsono kepada VIVA, Rabu, 17 Oktober 2018.

Darsono melihat kasus ini sudah jadi konsumsi publik dan membuat heboh. Pihak terkait seperti aparat serta pemerintah harus segera merespons agar menemukan solusi. Hal ini penting agar tak melebar dan dikaitkan dengan isu tertentu.

"Ya semuanya harus bijak dan mau berembuk. Polisi harus bisa koordinasi, terbuka, dan transparan ungkap kasus ini. Jangan diopinikan jadi misteri," tutur Darsono.

Tidak Masuk Akal

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto

Geger Penembakan Misterius di Tol Sidoarjo-Surabaya, Terduga Pelaku Ditangkap

Geger Penembakan Misterius di Tol Sidoarjo-Surabaya, Ini Inisial Terduga yang Ditangkap

img_title
VIVA.co.id
26 Mei 2024