- Dok. Sudin Sosial Jakarta Timur
VIVA.co.id – Bulan Ramadan dijadikan momentum untuk berbuat kebaikan dengan memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan. Namun, momen ini juga dimanfaatkan sekelompok orang untuk mengeruk keuntungan dengan mengharapkan belas kasihan.
Fenomena pengemis musiman di bulan Ramadan menjadi persoalan rutin yang terjadi di kota besar seperti Jakarta. Warga dari daerah sengaja menyerbu Jakarta untuk mendulang uang dari belas kasihan. Berbagai modus dipraktikkan agar warga memberikan santunan.
Hampir setiap tahun di bulan Ramadan, pengemis musiman yang masuk Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) terus berdatangan. Bukan hanya perorangan tapi kedatangan pengemis musiman diduga secara berkelompok dengan koordinasi yang teratur. Angkanya pun cenderung meningkat sampai hari raya Lebaran.
"Fenomena pengemis dadakan sudah menjamur sebenarnya. Bukan hanya di Jakarta, tapi kota besar seperti Bandung. Ini terus meningkat sampai Lebaran Idul Fitri," kata anggota Komisi VIII DPR, Maman Imanulhaq, Senin, 12 Juni 2017.
Mengatasi persoalan ini memang rumit. Selain diperlukan ketegasan sanksi hukuman agar memunculkan efek jera, koordinasi antara pemerintah daerah perlu digiatkan. Selama ini sanksi terhadap oknum pengemis musiman yang diberikan masih lemah. Sanksi yang hanya sementara dan sekadar numpang lewat dinilai tak memberikan efek jera.
Jika masalah sosial ini tak diantisipasi dengan solusi maka dikhawatirkan kota besar seperti Jakarta makin menjamur dengan keberadaan pengemis musiman.
"Ketegasan pemerintah harus dilakukan. Ini menjadi fenomena karena diduga ada yang mengatur untuk dikoordinasi," ujar Maman.
Merespons masalah sosial ini, pemerintah daerah sebenarnya tak tinggal diam. Salah satunya razia rutin yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di berbagai titik.
Aturan tegas diberlakukan setiap menemui orang atau kelompok yang mengemis. Razia ini juga berlaku kepada gelandangan yang tak punya identitas. Diakui persoalan ini cukup pelik karena menyangkut masalah sosial. Modusnya selain mengemis di jalanan, ada yang menggunakan gerobak sambil membawa anak kecil.
"Ini sudah kami terus razia. Kami tangkap, masukkan ke panti, kembalikan ke daerahnya. Hanya memang tak mudah. Perlu proses, tapi sekarang sudah berkurang jumlahnya," tutur Kepala Dinas Sosial Pemprov DKI Masrokhan.
Selanjutnya, Modus Mengemis