Transaksi RI-China Pakai Rupiah dan Yuan, Presiden Guinea Dikudeta

- Pixabay
VIVA – Bank Indonesia (BI) dan People's Bank of China (PBC) mengumumkan pengunaan mata uang Rupiah dan Yuan, untuk kegiatan transaksi kedua negara, terhitung mulai Senin, 6 September 2021. Kedua bank sentral itu resmi memulai implementasi kerja sama penyelesaian transaksi bilateral dengan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS) antara Indonesia dan China.
Kabar kerjasama penggunaan mata uang Rupiah dan Yuan ini menjadi salah satu topik berita yang paling hangat di VIVA sepanjang hari kemarin. Kerjasama ini sebagai upaya mendorong penggunaan mata uang lokal yang lebih luas dalam penyelesaian transaksi perdagangan dan investasi langsung dengan berbagai negara mitra. Perluasan penggunaan LCS diharapkan dapat mendukung stabilitas Rupiah.Â
Selain kabar kerjasama Rupiah dan Yuan, kabar lain juga datang dari Republik Guinea. Politik dalam negeri di wilayah Afrika Barat itu tengah memanas. Militer mengkudeta Presiden Guinea Alpha Condé dan menculiknya. Ada juga kabar dari Sintang Kalimantan Barat. Polisi berhasil mengamankan 10 orang perusak tempat ibadah Ahmadiyah, 9 diantaranya ditetapkan sebagai tersangka.
Berita-berita menarik VIVA dapat disimak melalu round up berikut ini:
1. Mulai Hari Ini, Transaksi RI-China Bisa Pakai Rupiah atau Yuan
Mata uang Yuan
- Pixabay
Bank Indonesia (BI) dan People's Bank of China (PBC) mengumumkan, sejak hari ini, Senin, 6 September 2021, transaksi-transaksi kedua negara telah bisa langsung menggunakan rupiah atau yuan.