Dokter Tak Anjurkan Kondisi Ini untuk Puasa Ramadhan

Ilustrasi menunda makan atau puasa
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Ibadah puasa tentu menjadi hal yang dinantikan oleh seluruh umat muslim di dunia. Namun, ada beberapa kondisi yang tak dianjurkan berpuasa oleh dokter, untuk mencegah bahaya yang mengintai.

Daun Salam Ternyata Bisa Turunkan Hipertensi, Gimana Caranya?

Dijelaskan pakar kesehatan sekaligus Dekan FKUI, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, kondisi penyakit akut sebaiknya tak ikut berpuasa. Misal, mual-mual hingga muntah serta diare dan demam.

"Nanti kalau puasa jadi dehidrasi," tuturnya dalam acara Hidup Sehat tvOne, baru-baru ini.

Gampang Kenyang Padahal Baru Makan Sedikit Ternyata Bukan Kondisi Normal, Ini Sebabnya

Selain itu, pasien-pasien yang sedang melakukan rawat jalan karena muntah darah, pasien kanker yang melaksanakan perawatan kemotherapi, hingga pasien gagal ginjal kronik.

"Artinya kondisi di mana itu lagi sakit. Secara fisik itu lagi sakit," jelas Prof. Ari.

Awas! Bukan Cuma Perih, Minum Obat Ini Bisa Sebabkan Maag hingga Pendarahan di Lambung

Sementara itu, pada ibu hami trimester pertama yang masih mengalami mual-muntah juga sebaiknya tak berpuasa. Serta pada ibu menyusui, tak disarankan berpuasa apabila masih ASI Eksklusif lantaran bayi masih mendapat asupan utama dari ASI saja.

Untuk lansia, Prof. Ari menuturkan, tergantung kondisi tiap orang. Apabila lansia tengah mengalami kondisi akut seperti yang disebutkan di atas tadi, puasa boleh ditunda dulu. Selain itu, pada lansia penderita hipertensi dan diabetes, perlu melakukan pemeriksaan agar mengetahui kondisinya.

"Buat orang yang nggak biasa puasa sunnah, akan berat adaptasi puasa Rramadhan. Maka paling penting, semua mesti terkontrol," tutur Prof. Ari.

Lebih dalam, lansia juga perlu menyimpan obat-obatan yang khusus mengontrol kondisinya sehingga mampu berpuasa dengan nyaman. Dengan begitu, puasa akan memberikan manfaat yang baik bagi tubuh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya