- VIVA / Ichsan Suhendra
VIVA – Bulan Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk berbagi. Pahala dilipat gandakan pada bulan suci ini. Hal ini yang juga dimanfaatkan oleh penyanyi Manda Cello.
Ia memilih berbagi rezeki untuk anak-anak yatim piatu. Manda Cello berkunjung ke Panti Asuhan Chairun Nissa di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan baru-baru ini. Salah satu alasan Manda adalah sering ingat almarhum ayahnya.
"Karena aku pikir di bulan puasa ini kan orang-orang berkumpul dengan keluarga ya, karena aku sudah enggak ada papa juga, jadi kadang suka teringat sama papa juga," kata Manda Cello.
Manda kehilangan ayahnya sejak masih berada di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Untuk itu, ia mengerti bagaimana perasaan anak-anak yang telah ditinggal pergi oleh sosok ayah.
"Bukan karena mengejar pahalanya sih, tapi mereka sudah enggak ada orang tua jadi aku ngerasa betapa kesepiannya. Pengin bikin mereka senang saja," ucapnya.
Manda Cello rencananya akan berbagi di beberapa panti asuhan. Ia ingin menyisihkan rezeki, berbagi perhatian dan kasih sayang kepada anak-anak tersebut.
"Dan di bulan Ramadhan ini enggak ada salahnya aku mampir ke beberapa panti asuhan berbagi kasih dan perhatian. Karena menurut aku, mereka juga kurang perhatian juga," katanya.
Keluarga pun mendukung kegiayan positifnya tersebut. Manda bahkan beberapa kali jadi perpanjangan tangan keluarganya untuk membagikan bantuan.
"Ini juga aku dapat dukungan dari keluarga juga, nggak dari tabungan aku sendiri, jadi enggak ada salahnya aku berbagi. Tahun lalu aku banyak diajakin charity, tahun ini sepi, malah aku yang ajakin, ‘yuk charity’. Terus aku bergerak sendiri saja," kata Manda.
Selain itu Manda Cello membantah kegiatannya disponsori pihak tertentu. Ia murni hanya ingin berbagi ke sesama.
"Bukan endorse. Kalau endorse mah enak banget. Aku juga enggak mau pansos, tapi enggak tahu kenapa aku sudah berkecukupan jadi enggak ada salahnya berbagi," ujarnya.
Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi
Pelaku yang mengaku sebagai pendeta itu diminta mengobati CH. Bukannya diobati, pelaku malah melecehkan korban di lantai dua panti asuhan di Sukolilo.
