- U-Report
VIVA – Saat berbuka puasa, kita memang dianjurkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis untuk menggantikan energi yang hilang selama seharian berpuasa.
Tetapi, bukan berarti bisa dikonsumsi secara berlebihan, karena tubuh hanya membutuhkan sedikit glukosa agar tidak lemas. Konsumsi minuman manis secara berlebihan saat berbuka puasa, malah menimbulkan banyak efek buruk bagi tubuh.
Spesialis gizi klinik sekaligus Ketua Indonesian Hydration Working Group, Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK, mengatakan, berbuka puasa dengan minuman manis dan kurang minum air putih, akan menimbulkan efek merugikan untuk tubuh. Apa saja?
"Pastinya (efek buruk) karena semua itu mengandung gula. Gula kalau tidak digunakan oleh tubuh, maka dia akan diubah menjadi lemak dan akan menumpuk di dalam tubuh kita. Maka berat badan akan tambah," ujarnya saat webinar 'Melindungi Diri dan Raih Kemenangan Ramadan bersama AQUA', belum lama ini.
Dokter Diana menambahkan, makanya tak heran, setelah bulan Ramadhan, tak sedikit orang yang berat badannya malah bertambah. Lalu, apakah hanya itu saja efek buruknya? Tentu saja tidak.
"Yang kedua, kelebihan gula atau karbohidrat sederhana ini juga akan menggangu sistem hormonal di dalam tubuh, yaitu hormon insulin, yang mengelola gula di dalam tubuh kita. Nanti bisa jadi diabetes," ujar dia.
Selain itu, menurut Diana, karena tubuh kita membutuhkan air untuk mentransportasikan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke jantung dan otak. Maka kekurangan air akan membuat organ-organ tubuh jadi akan terganggu.
"Dan sebaiknya, kalau berbuka boleh dengan yang manis, tapi tentunya dibatasi," saran dia.
Bahkan Diana menjelaskan, dalam sunnah Nabi pun konsumsi makanan manis juga dibatasi, yaitu hanya tiga buah kurma.
"Itu bagus sekali, karena memang tubuh kita hanya butuh sedikit untuk menetralisir kekurangan pada saat puasa. Oleh karena itu, kita harus pelan-pelan dan tidak berlebihan," tutur dr. Diana Sunardi.
