Aksi Barbar Napiter, Kondisi Ahok, dan Pelaku Bom Thamrin

Pengamanan Mako Brimob
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Dua hari terakhir sejumlah media nasional fokus terhadap aksi barbar yang dilakukan para napi teroris (napiter) di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Bagaimana tidak, para napi bisa membuat onar di markas polisi, merebut senjata, dan membunuhi para anggota Densus 88.

Top News: AHY Wanti-wanti Prabowo, Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum

Ketika terjadi kerusuhan, salah satu perhatian publik mengarah pada kondisi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang tercatat menjadi pesakitan di sana.

Terlebih polisi mengatakan tak bisa menjamin kondisi Ahok, mengingat tiga blok rumah tahanan berhasil dikuasai para napi teroris. Setidaknya informasi itulah yang jadi kabar paling populer di laman VIVA, Kamis, 10 Mei 2018.

Terpopuler: Alasan Heerenveen Lepas Nathan Tjoe-A-On, Calon Kiper Timnas Indonesia Sabet Scudetto

Berita terpopuler kedua, masih soal rusuh Mako Brimob, yakni mengenai turun tangannya Panglima TNI dan Kapolri mengatasi kebuntuan negosiasi dengan para napi teroris.

Seperti diketahui, para napi teroris melumpuhkan aktivitas Mako Brimob dengan menguasai tiga blok rumah tahanan selama 36 jam. Selama itu pula proses negosiasi dilakukan antara kedua belah pihak. Apalagi para napi teroris melakukan penyanderaan terhadap polisi.

Terpopuler: Beda Sikap Ria Ricis-Teuku Ryan Perlakukan Orang Tua, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia

Sedangkan berita terpopuler ketiga, yakni proses penyerahan diri para napi teroris ke polisi. Menurut Menkopolhukam Wiranto, kepolisian memang memberi ultimatum pada mereka untuk menyerahkan diri tanpa syarat sebelum fajar.

Jika tidak, polisi berjanji akan melakukan penyerbuan. Akhirnya satu per satu mereka keluar dari lokasi mereka, hingga mencapai 145 narapidana, sekaligus meninggalkan seluruh senjata. Sementara 10 napi lainnya memilih bertahan di dalam, tak mau tunduk perintah polisi.

Berikut lima berita terpopuler di VIVA, Kamis 10 Mei 2018:

1. Napi Teroris Kuasai Brimob, Polisi Tak Jamin Kondisi Ahok

Sejumlah napi teroris Mako Brimob menyerahkan diri ke aparat

Kepolisian (kemarin) belum memastikan keselamatan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok, yang berada di rumah tahanan Markas Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Sejumlah napi teroris menguasai rutan itu.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto mengaku Ahok belum bisa dievakuasi.

"Saya tidak bisa menjamin," kata Setyo, saat ditanya kondisi Ahok, di Markas Brimob pada Kamis dini hari, 10 Mei 2018.

Blok tahanan napi teroris, katanya, telah melebihi kapasitas. "Yang jelas, hasil negosiator dengan kami masih berlangsung. Mereka tidak memberikan materinya. Saya juga tidak tahu, sandera dipastikan masih ada. Tetapi, kalau sudah dibunuh, kami belum tahu," katanya. Baca Selengkapnya.

2. Negosiasi Alot, Panglima TNI dan Kapolri ke Markas Brimob

Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Tito Karnavian

Akses Jalan Komisaris Jenderal M. Yasin, atau yang dulu disebut Akses UI-Kelapa Dua Depok (kemarin) masih ditutup untuk umum. Sterilisasi berlaku sejak peristiwa kerusuhan antara napi teroris dan aparat Densus 88 Antiteror pecah di Markas Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Berdasarkan pantauan VIVA, sejumlah aparat bersenjata lengkap terlihat masih berjaga di sejumlah lokasi pada Kamis pagi, 10 Mei 2018. Pengamanan juga melibatkan sejumlah aparat TNI dari Kodim 0508/Depok. Sama seperti kemarin, penutupan jalan berlaku dari perempatan RTM hingga depan Rumah Sakit Bhayangkara Brimob.

Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahyanto dijadwalkan ke Markas Brimob pada Kamis pagi. Dua pemimpin tertinggi Polri dan TNI itu akan masuk ke kompleks tahanan Brimob, menyusul alotnya negosiasi antara aparat dengan napi di dalam.

Brigadir Polisi Iwan Sarjana, seorang personel Densus 88 yang sempat disandera napi teroris, akhirnya berhasil diselamatkan pada Kamis dini hari. Iwan mengalami luka lebam dan kini telah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Polri di Kramatjati, Jakarta. Baca Selengkapnya.

3. Detik-detik 155 Napi Teroris di Mako Brimob Serahkan Diri

Sejumlah napi teroris Mako Brimob menyerahkan diri ke aparat

Operasi penanggulangan aksi terorisme di dalam Rutan Cabang Salemba, Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, dinyatakan berhasil. Menkopolhukam Wiranto menjelaskan, 155 narapidana terorisme sudah menyerah dan berhasil diamankan.

Dalam konferensi pers yang digelar di Media Centre Mako Brimob, pada Kamis pagi, 10 Mei 2018, Wiranto menjelaskan, standar operasi internasional dilakukan pada penanggulangan aksi ini. Pihak aparat memberikan ultimatum, bukan negosiasi, dengan batas waktu tertentu.

"Mereka harus menjawab ultimatum ini dan pada fajar hari ini, di mana ada batas waktu, kita (akan) melakukan serbuan. Mereka sebelum fajar, menyerah tanpa syarat. Kita minta, satu per satu mereka keluar dari lokasi mereka," kata Wiranto menerangkan.

Sebanyak 145 narapidana disebut keluar satu per satu terlebih dahulu. Mereka menyerah tanpa syarat, sekaligus meninggalkan seluruh senjata. Baca Selengkapnya.

4. Oposisi Malaysia Menang, Mahathir Jadi PM Tertua di Dunia

Mahathir Mohamad, pemimpin oposisi Malaysia sekaligus mantan perdana menteri negara itu.

Gabungan oposisi Malaysia, yang dipimpin mantan perdana menteri Mahathir Mohamad, berhasil meraih kemenangan bersejarah dalam pemilihan umum Malaysia.

Sebagaimana dikutip dari laman BBC News Indonesia, Kamis, 10 Mei 2018, hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum memperlihatkan aliansi gabungan oposisi Pakatan Harapan dan satu partai di negara bagian Sabah, meraih 115 kursi parlemen atau melewati ambang mayoritas 112 kursi.

Dengan demikian, oposisi yang akan membentuk pemerintahan dan Mahathir Mohamad akan menjadi perdana menteri tertua di dunia pada usia 92 tahun.

Kepada para wartawan Mahathir mengungkapkan, harapannya bahwa akan ada upacara pengambilan sumpah pada Kamis, dan akan mengumumkan hari libur nasional.

Dia berhasil mengalahkan Perdana Menteri Najib Razak, yang dibayang-bayangi dengan skandal keuangan badan investasi milik negara, 1MDB, walau Najib berulang kali membantahnya. Baca Selengkapnya.

5. Napi Teroris Mako Brimob Tuntut Bertemu Pelaku Bom Thamrin

Petugas Brimob berjaga di depan Mako Brimob pasca bentrok

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto menyebut narapidana teroris yang terlibat kericuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, menuntut sejumlah hal, salah satunya bertemu dengan terdakwa kasus bom Thamrin, Aman Abdurrahman.

"Ya biasa, itu kan sebagai pimpinannya," kata Setyo di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu 9 Mei 2018.

Namun, Setyo menampik jika tuntutan tersebut untuk meminta Aman dibebaskan. Menurutnya, para napi teroris hanya ingin bertemu. Ketika ditanya tuntutan lain para napi teroris, jenderal bintang dua ini tidak bisa menjelaskan karena proses negosiasi masih berlangsung.

Setyo tidak menjawab apakah para napi teroris ini memberi batas waktu terkait tuntutan mereka yang belum dipenuhi. Tapi dengan tegas, ia menyatakan Polri berharap penyanderaan ini segera berakhir dan sandera bisa diselamatkan. Baca Selengkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya