Habib Jafar Ajak Ulama Perbanyak Konten di Media Sosial

Habib Husein Jafar.
Sumber :
  • VIVA/Sumiyati.

VIVA Showbiz – Pendakwah sekaligus penggiat sosial media Habib Husein Ja’far Al Hadar atau Habib Jafar mengajak ulama untuk mulai menyampaikan dakwah melalui media sosial. Menurutnya, dakwah di media sosial sudah menjadi sebuah keharusan bukan lagi pilihan.

Video Aksi Pesepeda Nekat Mau Masuk Jalan Tol, Apakah Boleh?

Hal itu disampaikan Habib Jafar dalam acara Milad ke 47 Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang bertajuk Dakwah Merajut Kesatuan dan Kekuatan Umat dalam Kebhinekaan di Hotel Sultan Jakarta, Selasa malam, 26 Juli 2022.

“Riset dari We are Social dan Hootsuite pada 2021 menyimpulkan bahwa 73 persen masyarakat Indonesia sudah tersambung internet. Artinya, tiga per empat orang Indonesia sudah memiliki akses koneksi digital,” ungkap Habib Jafar

Geramnya Bobby Nasution soal Pedagang Martabak Dipolisikan Anggota Dishub, Minta Laporan Dicabut

Penceramah sekaligus penggiat media sosial Habib Jafar

Photo :
  • Instagram: husein_hadar

Dalam Rangkaian acara yang turut dihadiri oleh Wakil Presiden K.H Ma’ruf Amin itu, Habib Jafar menyampaikan, riset PPIM UIN Jakarta 2021 memprediksi 60 persen masyarakat saat ini belajar agama melalui media sosial.

Pelanggaran ASN dalam Pilkada Paling Banyak di Media Sosial, Menurut Ketua Bawaslu

“Jadi, sekarang itu mereka (masyarakat) belajarnya melalui media sosial. Kalau dulu itu muftinya mufti Johor, kalau sekarang itu mufti youtube yang digunakan mereka,” sambungnya

Dia menambahkan, dari tahun ke tahun, penggunaan media sosial sebagai sarana belajar agama terus meningkat. Pada 2019, riset dari Al-Falah, menyebutkan bahwa kepercayaan terhadap media sosial sebagai rujukan keilmuan dan keislaman ada di urutan ketiga. Urutan pertama adalah ustadz kampung yang lokasinya berdekatan dan kedua adalah guru agama.

“Namun sekarang, sumber dari media sosial sudah di nomor satu. Bagai anak muda, media sosial digunakan untuk mengakses informasi dan mengetahui segala hal terkait agama,” ujarnya.

Penceramah sekaligus penggiat media sosial Habib Jafar

Photo :
  • Instagram: husein_hadar

Sosok ulama yang banyak digemari anak muda ini mengatakan, media sosial begitu mudah mempengaruhi masyarakat. Orang Indonesia dalam rentang usia 18-34 tahun bisa menghabiskan 8 jam 50 menit di media sosial. Karena itu, kebanyakan yang menjadi rujukan di media sosial saat ini adalah yang populer bukan sekadar yang kompeten.

“Ini sangat berbahaya apabila mereka belajar agama tetapi dari sumber yang tidak tepat. Fatwa MUI bisa dengan mudah dikoreksi anak muda yang ngajinya belum apa-apa tapi pengikutnya jutaan. Itu membuat orang lebih mendengarkan dia,” katanya

Habib Jafar menekankan bahwa media sosial berpotensi besar mempengaruhi pandangan banyak orang. Sehingga ia berharap para dai yang memiliki kompetensi dan otoritas keilmuan bisa mulai mengambil ceruk potensi ini.

“Bila ini dibiarkan, mereka akan mengalami degradasi pengetahuan dan bisa menjerumuskan kepada kesesatan,” tutup Habib Jafar (mui)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya