Kata Ernest Prakasa soal Investasi Bioskop dan Perfilman Indonesia

Ernest Prakasa.
Sumber :
  • instagram.com/ernestprakasa

VIVA – Minggu malam, 10 Maret 2019, Festival Satu Indonesia bertajuk ‘Beri Ruang Pemuda Tumbuhkan Optimisme’ digelar di Istora Senayan, Jakarta. Acara ini digelar untuk mengajak anak-anak muda terus optimis dalam memandang masa depan bangsanya. Salah satu pengisi acara ini adalah Ernest Prakasa, komika sekaligus sutradara film.

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar

Festival Satu Indonesia ini juga merupakan salah satu agenda kampanye politik dari Calon Presiden petahana, Joko Widodo. Diakui Ernest, ia baru pertama kali mengikuti acara seperti ini.

"Ya, acara ini yang cukup netral ya. Kalau marketing, ini soft sale lah ya. Pak Jokowi akan berinteraksi dengan anak-anak muda, cuma kemasan acaranya enggak kampanye," kata dia di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu malam, 10 Maret 2019.

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

Dia melanjutkan, dalam sesi yang akan diisi, dirinya akan berbicara mengenai pekerjaan dan dampaknya bagi masyarakat.

"Ngomongin gue dan apa yang gue kerjain, bagaimana itu bisa berdampak buat masyarakat. Mungkin nanti juga diminta kasih wejangan atau tips," ujarnya.

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

Sebagai seorang seniman, dia pun menilai sosok Jokowi cukup concern dengan industri kreatif, khususnya di bidang film. Dia menyebut, salah satu kebijakan yang dibuat orang nomor satu di Indonesia itu berdampak langsung, terutama ketika Jokowi mencabut bioskop dari daftar negatif investasi. Yang mana kata dia, selama ini investasi bioskop tidak boleh masuk di Indonesia.

"Sama Pak Jokowi itu dicabut kalau enggak salah 2014 atau 2015 gitu. Habis itu investasi masuk dan teman-teman merasa bioskop baru banyak banget, jumlah layar pertumbuhannya banyak sekali,” ucapnya.

Selain itu, dibentuknya Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) juga menurutnya memiliki banyak manfaat bagi perfilman Indonesia.

"Bekraf membentuk banyak program. 14 subsektor industri kreatif termasuk film," kata ayah dua anak itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya